Bukan Bernapas dengan Hidung, Ini Trik Pernapasan yang Benar saat Berlari
Olahraga lari memang terkesan sederhana dan bisa dilakukan siapa saja. Padahal, teknik pernapasan yang tepat sangat penting
Bernafas melalui hidung memang bisa terasa sedikit hangat, namun udara yang masuk tidak sebanyak ketika bernafas melalui mulut.
"Lari di ruangan tertutup mungkin bisa terasa lebih hangat dan lebih mudah dilakukan," ujarnya.
2. Stabilkan napas
Beberapa orang merekomendasikan agar nafas dilakukan dalam tiga atau dua hitungan.
Namun, Marni menyarankan setiap kliennya untuk membangun ritme nafas yang stabil, berapapun hitungannya.
Nafas bisa juga disesuaikan dengan langkah kaki. Nafas yang stabil ketika lari sudah mencapai tahap berat sangatlah penting karena kondisi tersebut akan menjaga kita tetap fokus.
Namun, ketika kamu baru mulai berlari atau baru kembali memulai lari setelah berhenti lama, bernafaslah perlahan. Pastikan ritme pernafasanmu baik terlebih dahulu.
Baca: Bayi Ini Masih Bernapas saat Diletakkan di Peti Jenazah setelah 3 Kali Dinyatakan Meninggal
Baca: Ingin Jaga Gengsi Olahraga Gianyar, Made Mahayastra Beberkan Hal Ini
Baca: Lomba Lari Sarung Menguji Kekompakan Orang Tua dan Anak Berkebutuhan Khusus
"Bernafas terlalu terburu-buru bisa menyebabkan sakit tajam di bagian tulang iga," kata Marni. Kamu bisa juga menggabungkan lari dengan jalan kaki untuk menjaga pernafasanmu. Misalnya, bisa dengan variasi tiga menit lari dan tiga menit jalan kaki.
"Jika sudah terbiasa selama beberapa minggu, kamu akan menemukan durasi tersebut bisa lebih lama," ujarnya.
Namun, ketika kamu hanya melakukan lari ringan atau jogging namun sudah kehilangan nafas, artinya level kebugaranmu menurun dan kamu perlu berhenti. Jangan ragu memeriksakan kondisimu sebelum kembali memulai lari.
3. Tahapan menjadi pelari handal
Untuk menguatkan paru-paru, belajarlah untuk bernafas lebih baik dan mampu mengontrol nafas. Caranya, Marni secara pribadi menyukai renang.
"Renang adalah cross-training yang baik karena memaksa kita untuk fokus bernafas. Bahkan ketika kamu sudah menjadi seorang pelari, kamu tetap perlu melakukan renang sesekali. Ini akan menjadi pengalaman yang menyenangkan," kata Marni.
Renang menurutnya juga bisa menjadi olahraga ketahanan tanpa dentuman. Cara lain untuk mengaktifkan otot berbeda yang tidak diaktifkan ketika lari, misalnya lewat yoga dan latihan beban tubuh (bodyweight).
Namun, satu hal yang penting adalah bernafaslah dengan benar. Sebab menurutnya, banyak orang cenderung menahan nafas mereka. Hal itu tidaklah baik.
"Ketika kamu sedang berlari dan terus memikirkan tentang pernafasan, maka hal itu akan jadi aneh." "Kamu harus konsisten melakukannya dan menjadikannya sebagai sesuatu yang alami," kata Marni.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Trik Pernafasan yang Benar Saat Berlari",