Jaga Kondusifitas Jelang Pemilu 2019, Polda Bali Intensifkan Silaturahmi dengan Elemen Masyarakat

Kini Polda Bali kembali menggelar silaturahmi dengan elemen organisasi masyarakat jelang Pemilu 2019

Penulis: Ragil Armando | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Ragil Armando
Polda Bali menggelar silaturahmi bersama IODA Bali di Desa Wisata Kertalangu, Kesiman, Denpasar, Sabtu (9/3/2019). 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Menjelang Pemilu 2019 yang akan berlangsung kurang dari setahun lagi, Polda Bali gencar melakukan berbagai silaturahmi dengan berbagai stakeholder terkait.

Usai sebelumnya, bersilaturahmi dengan partai politik, timses capres-cawapres dan penyelenggara Pemilu, kini Polda Bali kembali menggelar silaturahmi dengan elemen organisasi masyarakat, salah satunya Indonesian Driver Online Association (IODA) Bali.

Dir Intelkam Polda Bali Kombes (Pol) Wahyu Suyitno mengatakan bahwa untuk menghadapi Pemilu 2019 pihaknya perlu menjalin kerja sama dengan semua pihak, termasuk para driver online.

Apalagi, para driver ini menurutnya merupakan salah satu sumber informasi berharga bagi kepolisian dalam menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).

Baca: 5 Fakta Vokalis Band Zivilia, Zulkifli Terjerat Kasus Narkoba

Baca: Tradisi Siat Yeh saat Ngembak Geni di Banjar Teba Jimbaran

"Kegiatan ini kan lalu lintas dalam rangka kerja sama antara IODA dengan Polda. Bisa saja (semua diajak partisipasi), semua elemen masyarakat. Sama dengan wartawan, kan online itu sumber informasi karena mereka di jalan, di mana-mana," katanya di sela-sela silaturahmi bersama IODA Bali di Desa Wisata Kertalangu, Kesiman, Denpasar, Sabtu (9/3/2019).

Dikatakan, pihaknya sebagai aparat keamanan tidak bisa bekerja sendiri dalam mengamankan kondusifitas Bali di Pemilu 2019.

Ia bahkan meminta sinergitas dari tim kampanye pilpres untuk menjaga kondusifitas.

"Rekan-rekan IODA sebagai mata dan telinga saya, dan sumber informasi kepada saya. Anggota saya yang terbatas cuma sekitar 300 orang dan tidak bisa men-cover semua. Masukan dan informasi dari rekan-rekan sangat berarti," ucap dia.

Baca: Handara Iconic Gate Spot Foto Incaran Wisatawan, Ini Informasi Tiket Masuk & Jam Bukanya

Baca: Festival Budaya Desa Kuta Ditutup dengan Grand Final JBD di Pantai Segara

Perwira polisi bermelati tiga ini mengajak masyarakat Bali untuk tidak terpancing dengan keruhnya situasi politik yang ada di luar Bali.

Apalagi, Bali merupakan daerah tujuan pariwisata internasional.

"Kita ini NKRI, stop intoleransi, stop kekerasan, saya NKRI, NKRI harga mati. Situasi politik yang berkembang di luar Bali ini, mari kita sama-sama jaga perdamaian, jaga kondusifitas Bali yang terkenal akan budaya, kearifan lokalnya. Kalau hidup di Bali kelompok-kelompok intoleran hidup di Bali, mau jadi apa Bali. Bali itu hidup dari sektor jasa. Sudahlah ayo jaga Bali yang aman, damai, dan kondusif," tegasnya.

Dikatakan, pihaknya tidak underestimate terhadap kerawanan Pemilu.

Baca: Vokalis Band Zivilia, Zulkifli Ditangkap Terkait Narkoba, Ucapkan Menyesal

Baca: Imbauan Gelombang Tinggi di Selat Bali, Pelabuhan Gilimanuk Masih Beroperasi Normal

Menurutnya, pihaknya tidak ingin dininabobokkan dengan aman, aman, dan aman, namun ternyata nantinya tidak aman.

Dijelaskan, soal titik rawan, polisi tidak hanya melihat situasi saat ini, melainkan juga mengacu pada Pemilu (Pilgub) sebelumnya.

"Seorang Intel tidak boleh underestimate, tapi harus overestimate," paparnya.

Dir Intelkam menambahkan, antisipasi terhadap ujaran kebencian dan berita hoax juga menjadi fokus penanganan.

Baca: Waktu Kelahiran Ternyata Bisa Mengungkap Kepribadianmu, Kamu Lahir Jam Berapa?

Baca: Aksi Dramatis Penyelamatan Satu Keluarga Terjebak Banjir, Hanya Mobil Ini yang Berhenti dan Menolong

Untuk itu, jangan sampai berita-berita yang menyesatkan bisa berkembang di Bali.

"Menghadapi Pemilu, jangan terpancing isu-isu atau hoax, jangan lagi ada hoax, jangan percaya berita-berita yang tidak benar," ujar Wahyu.

Untuk itu, dirinya mengajak seluruh masyarakat Bali untuk tidak golput dan menggunakan hak pilihnya di Pemilu 2019.

Bahkan, ia memastikan bahwa jajaran kepolisian akan mengamankan seluruh TPS di Bali.

Baca: Pengarakan Ogoh-Ogoh di Denpasar Masih Gunakan Sound System,Satpol PP: Keberadaan Mereka Tidak Jelas

Baca: Ria Ricis Terharu, Kakaknya yang Seorang Dokter Mengaku Minder dengan Dirinya

"Dalam pesta demokrasi ini, rekan-rekan ayo nyoblos, datang ke TPS, jangan golput. Jangan takut, polisi amankan semua TPS. Mari ciptakan Pemilu yang aman, damai, dan sejuk," ajaknya.

Di sisi lain, Penasihat IODA Bali, Yoseph Prasetyo mengatakan, di tahun 2019 akan ada Pilpres dan Pileg.

Maka dari itu, khusus Bali faktor keamanan menjadi hal yang utama.

"Bisa lebih tertib lagi dari segi administrasi pelayanan, kita bukan saja driver tapi pelaku, walaupun ada gejolak tapi yang kita pakai adalah hukum negera, selama negara mengizinkan kita dilindungi negara," katanya.

Ia menyebut, perbedaan dalam berdemokrasi merupakan hal yang wajar.

Akan tetapi, persatuan dan komitmen untuk menjaga keamanan tetap menjadi sesuatu yang mutlak.

"Menghadapi Pileg dan Pilpres, kami berharap demokrasi berjalan dengan baik. Berbeda pendapat itu cermin demokrasi," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved