WIKI BALI

TRIBUN WIKI- Sejarah dan Makna Logo Sriwijaya Air

Sriwijaya Air berdiri tepat pada Hari Pahlawan, yaitu 10 November tahun 2003.

Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Pesawat Sriwijaya Air saat hendak lepas landas dari Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai beberapa waktu lalu. 

Logo Sriwijaya Air: Dibaca RU-YI (Bahasa Cina), yang artinya: apa yang kita inginkan atau usahakan harus yakin bisa tercapai.

Warna Putih: Seluruh karyawan Sriwijaya Air harus memiliki hati yang bersih, sebersih warna dasar armada Snwijaya Air.

Warna Biru: Sriwijaya Air berkeinginan untuk melanglang buana ke seluruh pelosok Nusantara tercinta.

Warna Merah: Para pimpinan dan karyawan Sriwijaya Air harus berani dan bijak dalam menyelesaikan masalah atau mengambil keputusan. 

Tulisan Sriwijaya Air: Sriwijaya Air harus menjadi perusahaan yang besar dan terkenal, seperti kerajaan Sriwijaya yang namanya terukir dalam sejarah nasional dan regional.

Lekukan hati di atap pesawat: Para pimpinan dan karyawan harus mempunyai rasa memiliki (sense of belonging) dan rasa cinta terhadap perusahaan. 

Baca: Api Cemburu Jadi Petaka, Mata Luh Mita Rusak Disiram Cairan Kimia, Diah Terus Menangis Minta Maaf

Baca: Cara Unik Lapas Perempuan Denpasar Musnahkan HP Sitaan: Dicelupkan ke Air Garam hingga Buat Galeri

Dalam perkembangannya, Sriwijaya Air juga mendirikan beberapa anak perusahaan yang hampir keseluruhannya menggunakan istilah NAM sebagai akronim kecuali untuk NAM Air, sebagai bentuk penghargaan kepada Ayahanda dari Bpk. Chandra Lie, yaitu Bpk. Lo Kui Nam. Berikut di antaranya.

NAM Air- Maskapai Pengumpan Sriwijaya Air yang didirikan pada 26 September 2013, kemudian terbang untuk pertama kalinya 11 Desember 2013.

National Aviation Management- Sekolah Penerbangan yang berbasis di Pangkal Pinang, lebih dikenal sebagai NAM Flying School.

National Aircrew Management-Sekolah Awak Kabin Group Sriwijaya Air yang berbasis di Jakarta. Dikenal juga sebagai NAM Training Center.

National Aircraft Management - Berperan dalam perawatan kecil Pesawat Terbang Group Sriwijaya Air.

Perawatan utama dilakukan di GMF AeroAsia di Jakarta atau AiRod Sdn Bhd di Kuala Lumpur, Malaysia.
Negeri Aksara Mandiri - Berperan dalam produksi Inflight Magazine "SRIWIJAYA" yang digunakan Sriwijaya Air dan NAM Air.

Seluruh armada Sriwijaya Air memiliki nama tersendiri yang terletak di bagian depan pesawat (nosename) dengan filosofi yang berbeda.

Nama ini diambil dari nama tempat, burung, tanaman, ataupun petikan kata dari ayat di kitab suci. Sebagai contoh adalah "Rajawali", "Gaharu", "Kebersamaan", "Hawila", dan "Serumpun Sebalay".

Garuda Indonesia Group, melalui anak perusahaannya PT Citilink Indonesia, mengambil langkah strategis dengan mengambil-alih pengelolaan operasional Sriwijaya Air dan NAM Air.

Langkah strategis ini direalisasikan dalam bentuk Kerjasama Operasi (KSO) yang dilakukan oleh PT Citilink Indonesia (Citilink) dengan PT Sriwijaya Air dan PT NAM Air. 

KSO tersebut telah ditandatangani pada tanggal 9 November 2018 yang lalu. Keseluruhan operasional Sriwijaya Group termasuk finansial akan berada di bawah pengelolaan dari KSO tersebut.(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved