Pecahnya Pembuluh Darah Otak Bisa Picu Kematian, Kenali Bahaya dan Penyebabnya

Darah tinggi atau hipertensi, kelainan pembuluh darah, stroke bisa menjadi faktor penyebab pecahnya pembuluh darah

Penulis: Noviana Windri | Editor: Irma Budiarti
kompas.com
Ilustrasi. 

"Siapa saja bisa berisiko. Ada faktor risiko yang memang kita bisa obati dan ada yang tidak bisa kita obati. Yang tidak bisa diobati lagi itu karena pertama faktor usia. Semakin tua usia seseorang itu jadi faktor risiko yang tidak bisa diapa-apakan lagi itu. Kedua, ada riwayat penyakit sebelumnya. Misalnya dulu pernah kena stroke. Ini jadi beban juga faktor risikonya,"

Baca: Jokowi Akan Sapa Ribuan Masyarakat Bali dalam Simakrama di Arda Chandra

Baca: Ikut Membela Bali United Saat Lawan Timnas U- 22, Arapenta : Saya Masih Harus Banyak Berlatih

"Ketiga, ada ras-ras tertentu dia memberikan kecenderungan memberikan peluang penyakit yang lebih besar. Keempat ada faktor gender. Laki-laki lebih berisiko karena lebih sering melakukan kehidupan rumahnya jadi lebih berisiko," tambahnya.

Sementara, faktor yang bisa diobati yakni obesitas, kebiasaan merokok, sakit jantung, kurang olahraga, alkohol.

Saat ditanya peluang hidup bagi seseorang yang mengalami pembuluh datah pecah, pihaknya menuturkan tergantung pada pembuluh darah mana yang pecah, seberapa luas pembuluh darah pecah dan seberapa lama dia mendapatkan pertolongan.

"Semakin cepat mendapatkan pertolongan semakin besar kemungkinan untuk hidup. Selain itu, kalau ditangani kurang dari 4 jam setelah kejadian, bisa jauh lebih bagus dan bisa mendekati normal. Tapi kalau pertolongannya terlambat itu risikonya lebih besar bisa meninggal," tuturnya.

Dikatakannya, pembuluh darah pecah bisa dihindari dengan lifestyle yang bagus, menghindari rokok, konsumsi kopi berlebihan dan olahraga teratur.

"Hiduplah dengan lifestyle yang bagus. Hindari rokok, hindari minum kopi yang terlalu banyak, olahraga teratur dan baik, misalnya kalau kita sudah pernah sakit kita harus minum obat yang teratur, cek kesehatan ke lab agar kita tahu kalau, misal ada kelainan pembuluh darah bisa kita operasi sebelum dia pecah. Itu lebih bagus," tuturnya.(*)

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved