Zaman Serba Digital, Ubah Gambar dari Media Manual ke Digital
Dalam workshop ini, peserta diajak untuk mengubah gambarnya di kertas ke dalam bentuk digital
Penulis: Karsiani Putri | Editor: Irma Budiarti
Salah satunya peserta bernama Dayu Indira yang masih duduk dibangku kelas 5 SD ini.
Diungkapkan, ini merupakan kali pertamanya mengikuti workshop dengan tema ini, namun kegiatan menggambar dan mewarnai telah sering ia ikuti.
“Lebih seru dengan cara kayak gini, tapi tetap agak susah dan perlu banyak belajar lagi,” ucap siswi SD Dyatmika ini.
Setelah mencoba dan sering bertanya kepada narasumber dan pendamping dari Sanggar Menggambar Colony, ia terlihat semakin lihai dalam memberikan warna pada gambar Putri Duyung.
Sama halnya dengan Dayu, peserta lainn juga sangat antusias bertanya kepada Rakajana ketika kesulitan menentukan tools yang hendak digunakan.
Sementara itu, peserta lain, Eka Julyana yang bekerja sebagai Desain Grafis, mengapresiasi kegiatan ini.
Menurutnya, kegiatan ini sangat bagus, selain itu bisa menambah pengalaman dengan bertemu orang-orang kreatif di Bali.
Baca: Guru Besar Unud Prof Tuti Parwati: di Dunia Baru 2 Orang yang Sembuh dari HIV
Baca: Hari Ini Pendaftaran UTBK Ditutup
“Semoga acara seperti ini lebih sering lagi diadakan karena saat ini kebutuhan industri memang semua serba digital dan kita yang hobi menggambar harus bisa belajar menggunakan media digital ini,” ujarnya.
Senada dengan Eka, Gusti Rama Dian, pekerja swasta, yang mengikuti workshop ini juga mengapresiasi.
“Workshop-nya sangat menarik. Seperti saya yang orang awam ini, mungkin tahunya untuk belajar mengenai grafis seperti ini, harus sekolah ya, tapi ternyata melalui pelatihan-pelatihan ini dapat memotivasi kita untuk belajar dan belajar terus,” tuturnya antusias.
Giz Mahendrawati, peserta yang berprofesi sebagai Desainer Manager Perhiasan, juga memuji kegiatan ini bermanfaat bagi siapa saja yang ingin belajar bidang ini.
Dan hobi menggambar lah yang membawa Giz mengikuti workshop ini.
Pantauan Tribun Bali, Giz termasuk salah satu peserta workshop yang paling rajin bertanya pada pemateri.
Mulai dari bertukar pendapat hingga saling memberikan contoh, Giz pun tampak antusias mengikuti kegiatan ini.
Baca: Suka Duka Rara Jadi Pawang Hujan, Nangis Buat Hujan Semakin Menjadi, Pernah ‘Diserang’ Pawang Lain
Baca: Begini Pesan Paus Fransiskus kepada Umat Beragama di Maroko
Bagi Giz, mengikuti workshop ini dapat membangunkan kembali semangatnya menekuni dunia desain grafis, jurusan yang ia ambil sewaktu kuliah dulu.