Pria yang Dikebiri dan Wanita Lebih Panjang Umur? Begini Hasil Sejumlah Penelitian
Di banyak kasus, kita sering menjumpai wanita yang berumur lebih panjang dibanding pria.
Beberapa tahun lalu, ilmuwan Korea Han-Nam Park menganalisa catatan rinci Imperial Court, Chosun Dynasty dari abad ke-19.
Dia mengkaji rincian tentang 81 laki-laki yang dikebiri, yang testisnya dicabut saat masa puber.
Analisanya mengungkapkan orang kasim hidup sampai sekitar umur 70 tahun - sementara rata-rata usia hidup pria di istana adalah hanya 50 tahun.
Tiga pria yang dikebiri bahkan dapat merayakan ulang tahun ke-100.
Meskipun tidak semua kajian jenis orang kasim lainnya menunjukkan perbedaan yang begitu besar, secara umum sepertinya manusia (dan binatang) tanpa testis memang lebih lama masa hidupnya.
Hormon seks perempuan, estrogen juga dipandang sebagai "antioksidan", yang berarti menghilangkan unsur kimia beracun penyebab stres sel.
Dalam percobaan pada binatang, betina yang kekurangan estrogen cenderung tidak hidup selama yang tidak dioperasi, kebalikan dari keadaan pria yang dikebiri.
Para peneliti di Spanyol mengajukan sebuah makalah pada tahun 2005 yang menyatakan estrogen meningkatkan gen terkait dengan umur panjang, termasuk yang terkait dengan enzim antioksidan.
Estrogen juga mendukung hilangnya kolesterol buruk dan ini yang kemungkinan memberikan perlindungan terhadap penyakit jantung.
3. Pekerjaan dan tingkah laku
Di daerah dimana terjadi konflik, harapan hidup pria menurun.
Tetapi pada beberapa wilayah dimana perawatan kesehatan tidak memadai, banyak perempuan meninggal saat melahirkan.
Beberapa faktor seperti merokok, alkohol dan kebanyakan makan kemungkinan satu dari beberapa alasan mengapa ukuran kesenjangan jenis kelamin beragam di berbagai negara.
Pria Rusia kemungkinan meninggal 13 tahun lebih cepat, contohnya, sebagian karena berlebihan minum alkohol.
Lebih panjang tetapi tidak lebih sehat.