Ramadan 2019

Tradisi Megibung di Kampung Islam Kepaon Denpasar, Momen Berburu Kuliner Kedonteng

Menu kedonteng menjadi menu makanan paling dicarinya saat tradisi megibung di Masjid Al-Muhajirin, Kampung Islam Kepaon, Pemogan, Denpasar

Penulis: eurazmy | Editor: Widyartha Suryawan
Tribun Bali/Rizal Fanany
sejumlah anak-anak menyantap hidangan berbuka puasa dalam tradisi megibung saat bulan Ramadan di Masjid Al-Muhajirin, Kampung Islam Kepaon, Denpasar, Rabu (15/5/2019). 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sabilurahman (37) tampak asyik berbincang dengan rekan sebelahnya sambil menyantap hidangan kedonteng di depannya. 

Menu kedonteng menjadi menu makanan paling dicarinya saat tradisi megibung di Masjid Al-Muhajirin, Kampung Islam Kepaon, Pemogan, Denpasar.

Bagaimana tidak? Menu kedonteng jarang sekali disajikan terkecuali pada momen-momen spesial seperti acara pernikahan dan tradisi megibung seperti ini. 

Singkat kata, kedonteng merupakan menu masakan khas di Kepaon dengan bumbu sejenis rendang. Namun tampilannya cukup berbeda karena menggunakan srundeng.

''Selain jadi ajang kebersamaan warga sini, menu kedonteng ini yang paling saya cari-cari,'' tuturnya usai megibung, Rabu (15/5/2019).

Tradisi megibung saat bulan Ramadan di Kepaon, Denpasar.
Tradisi megibung saat bulan Ramadan di Kepaon, Denpasar. (Tribun Bali/Rizal Fanany)

Malam itu, ratusan umat muslim Kepaon tampak telah memenuhi masjid sedari sore hari.

Usai menunaikan salat maghrib, mereka duduk bersama membentuk kelompok-kelompok melingkari senampan makanan beralas daun pisang. Satu nampan umumnya dikelilingi 5-6 orang. 

Usai berdoa, mereka tampak lahap menikmati makanan berupa nasi dan aneka macam lauk-pauk. Baik tua maupun muda, semua menjadi satu menikmati hidangan. 

Tokoh Masyarakat setempat, Padani menuturkan bahwa seluruh sajian di tradisi megibung ini merupakan hasil sumbangan sukarela dari warga.

''Jadi tiap-tiap keluarga di sini memasak sendiri makanannya, kemudian diantar ke masjid untuk disantap bersama,'' ujarnya.

Tradisi ini, kata dia sudah berlangsung sejak ratusan tahun lalu. Konon, warga Kepaon sedari dulu memang menganut agama Islam Bali. 

''Meski memang kami Muslim, tapi di kami juga ada tradisi megibung sebagaimana saudara umat Hindu,'' kata dia.

Bedanya, megibung yang dilakukan ini sebagai bentuk rasa syukur dan meluapkan kegembiraan di bulan suci Ramadan setelah selama 10 hari penuh khataman atau menuntaskan membaca Al-Quran sebanyak 30 juz.

''Jadi setiap 10 hari selama satu bulan ramadan kita ada megibungan. Sehari baca 3 juz, jadi tiap 10 hari kan khatam 30 juz," terangnya.

Di lain sisi, lanjut dia, megibung menjadi ajang mempererat rasa persaudaraan antar warga, baik sesama umat muslim maupun umat Hindu.

Tradisi megibung saat bulan Ramadan di Kepaon, Denpasar.
Tradisi megibung saat bulan Ramadan di Kepaon, Denpasar. (Tribun Bali/Rizal Fanany)
Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved