Tak Hanya Perubahan Jumlah Tapi Juga Struktur, Pertumbuhan Penduduk Bali Rata-rata 1,54 Persen/Tahun
Dalam periode lebih dari lima dekade terakhir, penduduk Bali tidak hanya mengalami perubahan dalam jumlah tapi juga tatanan atau struktur penduduknya
Penulis: Wema Satya Dinata | Editor: Irma Budiarti
Pada tahun 1971, angka kelahiran di Bali mencapai 5,96 persen.
Sedangkan tahun 2017 turun menjadi 2,1 persen.
“Hal itu dikarenakan pengaruh program Keluarga Berencana (KB),” kata Mondai.
Selanjutnya berdasarkan data kependudukan BPS tahun 2015, migrasi di Bali surplus.
Orang yang datang ke Bali jumlahnya lebih besar daripada orang yang keluar Bali.
Mondai menyebut orang yang keluar Bali dibandingkan yang masuk Bali selisihnya mencapai 89 ribu.
Baca: Anda Jarang Tersenyum Saat Menghadapi Anak? Begini Dampaknya Terhadap Perkembangannya
Baca: Kodim 161/Gianyar Bersama BKKBN Gelar Pelayanan KB Gratis
Adapun Migrasi paling banyak berasal dari Jawa Timur sejumlah 49,84 persen, Jawa Barat 8,74 persen, NTB 7,43 persen dan NTT 8,13 persen.
“Kepulauan lainnya sedikit secara persentase seperti Sumatera, Papua, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku juga ada. Jadi Bali ini menjadi primadona untuk masuknya orang-orang ke Bali,” sebutnya.
Ia menambahkan, jika dilihat dari kelompok usia, maka usia yang mendominasi penduduk yang datang ke Bali adalah berusia antara 20-24 tahun.
Dilihat alasan mereka masuk ke Bali didominasi karena alasan bekerja, mencari pekerjaan atau ikut dengan keluarga.
“Ketiga komponen itu menjadi alasan dia datang ke Bali,” imbuhnya.
Dari data, Mereka kemudian diketahui paling banyak bekerja pada sektor jasa yakni berjumlah 70,26 persen.
Beberapa pembicara juga hadir untuk menyampaikan perspektif dan pemikirannya dalam simposium, antara lain Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet, Prof LK Suryani, Ida Pandita Mpu Siwa Budha Daksa Darmika, DR Ni Wayan Suriastini dan Ngakan Putu Putra. (*)