Liputan Khusus

Kisah Tukang Cukur di Denpasar Bergaji Rp 9 Juta, Bisa Beli Tanah dari Hasil Nyukur Rambut di Bali

Meski jadi tukang cukur atau bahasa kerennya barberman, tapi bukan berarti pekerjaan Ahmad yang bisa dianggap remeh.

Penulis: I Wayan Erwin Widyaswara | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/I Wayan Erwin Widyaswara
Seorang barberman sedang menjalankan pekerjaannya di sebuah barbershop di Denpasar. Pekerjaan barberman mendapat penghargaan memadai. 

Ia pun ternyata menikmati pekerjaan tersebut. Sedikit demi sedikit ia mengasah kemampuannya membuat model atau style rambut yang bagus serta kekinian.

Di Bali Barber, Henry rata-rata kerja selama 8 jam per hari. Rata-rata tamu yang datang ke barbershop ini adalah para wisatawan baik mancanegara maupun domestik.

Memegang kepala bule sudah menjadi rutinitas sehari-hari Henry.

Bagi Henry, usaha barbershop masih menjanjikan di Bali.

Barbershop yang bagus, menurut dia, adalah yang mengedepankan kualitas pelayanan dan kebersihan alat yang digunakan.

“Yang bagus itu, pertama dari kualitas alat-alat. Steril atau gak. Soalnya steril itu pengaruh. Seperti clipper, gunting semua itu, satu orang customer kami clean. Itu standar kami. Sama pelayanan harus baik,” ujarnya.(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved