Simpang Ring Banjar

Dulu Nyaris Punah tapi Kini Mulai Dilirik, Jeruk Keprok Tejakula Setiap Tahun Capai 1,5 - 2 Ton

Jeruk yang memiliki cita rasa khas ini sejatinya sudah lama tidak dibudidayakan oleh petani hingga nyaris punah, akibat terserang penyakit CVPD

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani
Perkebunan seluas kurang lebih 48 are, yang terletak di Banjar Dinas Delod Margi, Desa Sari Mekar, Buleleng, Bali. Dulu Nyaris Punah tapi Kini Mulai Dilirik, Jeruk Keprok Tejakula Setiap Tahun Capai 1,5 - 2 Ton 

Buka Wisata Agro

Atas keberhasilannya membudidayakan jeruk keprok Tejakula, Putu Oka Sastra kini telah membuka lebar pintu perkebunannya untuk masyarakat yang tertarik memetik langsung buah jeruknya.

Wisata agro ini baru dibuka sejak Juni, saat memasuki panen raya. Selain bertujuan untuk memperkenalkan kembali cita rasa jeruk, Oka juga ingin memberikan edukasi kepada masyarakat terkait tata cara menanam dan merawat jeruk tersebut, sehingga dapat tumbuh di tempat lain.

"Awalnya iseng-iseng. Anak saya memposting jeruk ini di sosial media. Ternyata banyak yang tertarik, dan ada yang kepingin metik langsung. Ya saya kasih aja, mereka datang ke kebun dan metik sendiri buahnya. Tidak perlu bayar tiket masuk. Saya hanya ingin memberikan edukasi pada masyarakat terkait jeruk ini," terangnya.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved