Bule Pemarah Tewas di Penginapan Penestanan Kaja, Ingin Bertemu Desak Wiastini Sehari Sebelum Tewas
Bule Pemarah Tewas di Penginapan Penestanan Kaja, Ingin Bertemu Desak Wiastini Sehari Sebelum Tewas
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Aloisius H Manggol
Selain Achmad, kata Kompol Nuryana, korban juga sempat menelepon Desak Wiastini sehari sebelum ia ditemukan tewas.
Namun lagi, yang bersangkutan tak bisa datang karena sibuk.
Saat itu, ia diminta datang untuk membawa pesanan kalung perak dan uang tunai Rp 800 ribu.
Ia lantas datang Senin pukul 07.00 Wita, tapi saat itu penginapan korban sepi, yang bersangkutan lantas menaruh pesanan itu di bawah pintu, lalu pergi.
“Penyebab kematian korban belum diketahui secara pasti, namun berdasarkan keterangan saksi Achmad, korban ini memiliki penyakit tekanan darah tinggi dan sering marah-marah tanpa sebab, serta memiliki kebiasaan minum-minuman beralkohol,"
"Ada dugaan saat itu penyakit korban kambuh lalu terjatuh di lantai kamar, dan pelipis kirinya terbentur lantai dan mengeluarkan darah. Karena tidak dapat pertolongan lantaran korban tinggal sendirian, akhirnya meninggal dunia,” ungkap Kaposek.
Berdasarkan pemeriksaan Puskesmas 2 Ubud, kata dia, korban diduga meninggal delapan jam sebelum ditemukan.
“Mayat korban untuk sementara dititipkan di RSUDP Sanglah, dibawa oleh mobil ambulans PMI Gianyar sambil menunggu pihak keluarga dan pihak konsulat Prancis,” ujarnya. (*)