Penerapan E-Ticketing Belum Jelas, Pemkab Baru Bahas Konsep Penggunaan
Pemkab Tabanan kembali membahas rencana penerapan e-ticketing di Daerah Tujuan Wisata (DTW) Tanah Lot
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Irma Budiarti
Bahwa saat ini masih sedang penyusunan konsep penerapan e-ticketing tersebut.
"Yang jelas masih berproses. Kita terus berkoordinasi agar segera bisa diterapkan. Bisa saja untuk pembelian tiket, nanti kita juga menggandeng pihak lain seperti penjual jasa di online. Artinya seperti membeli tiket di pesawat," jelasnya.
Kemudian juga, kata dia, kita akan rencanakan dalam tiket tersebut diisi validasi.
• PDIP Ajukan Lebih Dari 10 Nama Calon Menteri, Jokowi Pastikan Ada Menteri Dari Bali
• Biddokkes Polda Bali Cek Kesehatan Personel Ops Puri Agung XI 2019
Contohnya, akan diberikan validasi 1 bulan, jika tidak digunakan selama 1 bulan itu dinyatakan hangus.
Dan alat untuk menjual tiket, seharga Rp 5 juta per unit, dan rencananya sistem akan disediakan oleh BPD Bali.
"Minimal ada 8 alat di DTW Tanah Lot. Nanti alatnya kita beli kemudian rencananya sistem akan diisi oleh pihak BPD," tandasnya.
Sebelumnya, Manager DTW Tanah Lot, I Ketut Toya Adnyana menyampaikan hal senada.
Saat ini penerapan tersebut masih dalam proses, dan kemarin juga kendalanya soal pengadaan barang juga.
“Tadi Ibu (Bupati) juga menyampaikan bahwa kita lakukan proses sesuai dengan kajian-kajian yang ada,” ujar Toya saat dihubungi beberapa waktu lalu.
Kemudian, kata dia, untuk alat masih belum pengadaan namun tempat sudah ada.
Dalam pembahasan hari ini (kemarin) juga membahas seperti apa sistem kerjanya, bagaimana training SDM-nya.
Disinggung mengenai kendala lain yang dihadapi dalam proses penerapan e-ticketing ini, Toya menjelaskan wilayah Tanah Lot sangat berbeda dengan obyek wisata yang lain.
Artinya, DTW Tanah Lot berada dalam wilayah Pura Luhur Tanah Lot yang bisanya didatangi puluhan ribu pamedek saat pujawali, di pura masih belum diperoleh bagaimana cara memberikan pelayanan yang maksimal.
“Kalo kita punya jalur khusus untuk sembahyang kan tidak masalah. Itu sudah saya sampaikan, tapi sesuai dengan informasi dari pihak penyedia, katanya itu bisa. Tapi ini masih proses juga kita tunggu saja dulu, intinya belum bisa secepat yang kita harapan karena masih perlu kajian yang lebih matang,” tandasnya.
(*)