Tangis Keluarga Korban Laka Jatuh ke Jurang di Gianyar Pecah, Menantu: Bapak, Adi Kalahin Tiang
Ni komang Selat menantu korban meninggal, mobil jatuh ke jurang di Tukad Sangsang, Gianyar tak kuasa menahan kesedihan.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Ni Komang Selat menantu korban meninggal, mobil jatuh ke jurang di Tukad Sangsang, Gianyar tak kuasa menahan kesedihan.
Dia terus menangis di teras UGD RSUD Sanjiwani melihat I Nyoman Asta Antara sudah tak bernyawa.
"Bapak, bapak, adi kalahin tiang pak (bapak-bapak kenapa saya ditinggal)," ujarnya.
Sejumlah keluarganya mencoba menenangkannya.
• BREAKING NEWS - Mobil Jatuh ke Jurang di Gianyar, Nyawa Nyoman Asta Tak Tertolong saat Tiba di RS
Menurut saudara korban, I Made Sarjana, korban merupakan pensiunan kepala sebuah sekolah dasar di Gianyar.
Selama masa pensiunnya, korban lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.
Terkait kemana korban pergi sebelum kejadian tersebut, pihak keluarga tidak ada yang mengetahui.
"Kami tak tahu beliau tadi kemana. Biasanya hanya di rumah saja setelah pensiuan jadi kepala sekolah. Saya lupa sekolahnya dimana, tapi SD," ujarnya.
Terkait kondisi kendaraan korban selama ini, Sarjana mengatakan kualitas mobil tersebut masih bagus.

Nyawa Asta Tak Tertolong
Seperti diketahui sebelumnya, sebuah mobil Toyota Kijang rover DK 1557 JL, jatuh ke bawah jembatan Tukad Sangsang, perbatasan antara Desa Temesi, Gianyar dan Samplangan, Gianyar, Selasa (27/8/2019) sekitar pukul 11.00 wita.
Korban, I Nyoman Asta Antara (62) asan Banjar/Desa Sidan, Gianyar dievakuasi dalam keadaan selamat di RSUD Sanjiwani.
Namun setelah beberapa menit di rawat, korban meninggal dunia karena mengalami luka parah di dada akibat terbentur saat jatuh ke jurang sedalam sekitar 10 meter itu.
Kanitlaka Polres Gianyar,Iptu Ketut Naryawan mengatakan, sebelum kejadian nahas tersebut terjadi, korban datang dari arah Gianyar menuju rumahnya di Sidan.
Ketika berada di TKP, ban kendaraan yang dikendarai korban pecah, sehingga korban tak bisa menguasai laju kendaraan.
Setelah itu, kendaraan korban menabrak pembatas jalan. Pembatas jalan mengalami kerusakan selebat 5-6 meter, dan kendaraam korbanpun jatuh ke jurang.
"Info dari lapangan yang kita dapatkan korban datang dari barat ke timur. Saat di TKP alami pecah ban sehingga laju kendaraan oleng. Akhirnya menabrak pagar pembatas jembatan.
Kedalaman jurang dipekirakan 10 meter," ujarnya. .
"Pembatas alami kerusakan 5 - 6 meter. Akan dipolis line. Kendaraan kita derek hari ini. Dari segi kerawanan memang rawan, sebab sedikit tikungan jalan menanjak," ujarnya.
Kapolsek Gianyar, Kompol Ketut Suastika mengatakan, saat kendapatkan informasi, ia langsung datang ke TKP, dan ikut turun untuk mengevakuasi korban.
"Saat kami evakuasi dari bawah, kondisinya masih selamat,masih bisa benapas. Saat dibawa ke sini ( Sanjiwani), sempat mendapat pertolongan.
Tapi tak lama korban meninggal. Informasi dari dokter karena alami luka parah di dada," ujarnya. (*)
"Mobilnya seger, remnya juga tidak masalah. Saya juga heran kenapa ini sampai terjadi."
"Mobil itu dirawat dengan baik," ungkapnya. Pihak keluarga tidak memiliki firasat apapun terkait kejadian ini.