Tim Gabungan Kesulitan Mencari Pemancing Yang Hilang di Tanah Lot, Rubber Boat Terbalik Dua Kali
Tim gabungan dari unsur TNI, Polri, RAPI dan Life guard DTW Tanah Lot kesulitan melakukan penyusuran lewat laut.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Hingga pukul 14.45 Wita, atau 15 jam setelah dinyatakan hilang, dua orang warga Tabanan yang terseret ombak ketika memancing di sebelah selatan Pura Enjung Galuh, DTW Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan, Bali belum juga ditemukan.
Tim gabungan dari unsur TNI, Polri, RAPI dan Life guard DTW Tanah Lot kesulitan melakukan penyusuran lewat laut.
Hal itu disebabkan tingginya gelombang dan medan yang sulit di lokasi kejadian.
"Saat ini kami sedang melakukan pengamatan saja, karena pencairan lewat laut saat ini masih belum memungkinkan akibat gelombang yang besar dan medan yang sulit," kata Kabag Ops Polres Tabanan, Kompol I Gede Putu Putra Astawa, Selasa (3/9/2019).
Kompol Astawa melanjutkan, pencarian lewat laut dimulai dari Pantai Seseh, Badung, dan juga dari Pantai Yeh Gangga.
Namun upaya tersebut gagal lantaran rubber boat yang digunakan untuk mencari sempat terbalik dua kali.
"Kami sudah upayakan untuk melakukan pencarian lewat laut tapi kendala ombak yang besar. Bahkan rubber boat juga sempat terbalik dua kali," ungkapnya.
Dia melanjutkan, setelah ombak nantinya mulai surut baru akan dilakukan pencairan lewat laut atau menyisir pantai.
"Semoga saja kita bisa segera menemukan dua warga ini," harapnya.
Dua warga yang diketahui tenggelam adalah warga Banjar Batan Poh, Desa Pandak Gede, I Gede Ketut Artika (58) dan I Wayan Sumiarta (43) warga asal Banjar Batan Buah, Desa Beraban, Kecamatan Kediri.
"Mereka mulai memancing sekitar pukul 20.00 Wita dan kejadiannya sekutar pukul 24.00."
Mereka memancing berbarengan sekitar 20 orang lebih," ujar warga Beraban, I Wayan Suartika, Selasa (3/9/2019).
Dia melanjutkan, posisi dua orang korban ini memang agak di timur atau di pinggir tebing tempat memancing.
Dan ketika ada ombak besar merek berdua justru tergulung dan terseret ombak.
"Saat baru jatuh itu mereka sempat kelihatan, tapi ketika ada ombak lagi menggulung mereka dan seterusnya tak kelihatan lagi," ungkapnya.
Menurut informasi yang diperoleh, diperkirakan pada saat kejadian, tinggi gelombang lebih dari dua meter.
Dan mereka juga diduga tak mengetahui gelombang besar datang karena lokasi saat kejadian gelap. (*)