Dinilai Kerap Makan Korban, Sisi Tebing Devil Tears Dipasang Pagar Berbahan Kayu Ulin dan Tambang
Meskipun sempat ada berbagai wacana yang mengancam pariwisata Nusa Lembongan tersebut, menurut Sukasta destinasi Devil Tears tetap ramai dikunjungi wi
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Rizki Laelani
Dinilai Kerap Makan Korban, Sisi Tebing Devil Tears Dipasang Pagar Berbahan Kayu Ulin dan Tambang
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Beberapa pegawai dari Dinas Pariwisata Klungkung, mendatangi destinasi Devil Tears, di Pulau Lembongan, Nusa Penida, Rabu (2/10/2019).
Mereka melalukan ritual untuk memulai pemasangan pagar pengaman di sisi tebing curam.
Pemasangan pagar ini dilakukan, untuk mencegah kecelakaan yang kerap dialami wisatawan di destinasi tersebut.
Kadis Pariwisata Klungkung I Nengah Sukasta menjelaskan, pemasangan pagar di destinasi Devil Tears sudah dimulai, Selasa (1/10/2019).
Tahun ini panjang pagar pengaman yang dipasang mencapai 180 meter, di titik-titik yang dianggap berbahaya.
"Pemasangan pagar sudah mulai dilakukan, Selasa (1/10/2019). Diharapakan dapat selesai dipasang sebulan kedepan," ujar Kadis Pariwisata Klungkung, I Nengah Sukasta, Rabu (2/10/2019).
Pemasangan pagar pengaman ini dianggarkan Rp 70 Juta, dengan bahan tali tambang dan kayu ulin.
• Cerita Kepala BPBD Buleleng Tentang Perlunya Perahu Karet untuk Wilayahnya, Singgung Kapal Motor
• Fakta Temuan Jasad Membusuk di Laut Pengambengan, Sempat Dikira Nelayan yang Hilang
• Ibu Kandung Usir Anak Gadisnya Karena Dinilai Pelakor, Fakta Cabul Ayah Tiri Akhirnya Terungkap
• Kronologi 1 Jam Penggerebekan Dokter dan Bidan Saat Praktik, Berawal dari Kecurigaan Pak Polisi
• Viral Video Gajah vs Kereta Api, Detik-detik Gajah Seret Tubuh Sendiri yang Penuh Luka Keluar Rel
Pemasangan terus dikebut, setelah serangkaian kecelakaan yang kerap merenggut nyawa wisatawan di destinasi tersebut.
Bahkan akibat serangkaian kecelakaan yang terjadi di Devil Tears, ASITA Bali sempat mewacanakan akan menghapus sementara destinasi Devil Tears dari paket wisata ASITA yang ditawarkan ke pangsa pasar Tiongkok.
Bahkan HPI sempat juga mewacanakan akan melakukan moratorium terhadap destinasi Devil Tears.
"Sudah berulang-ulang kami katakan, kami tidak diam dengan serangkaian kecelakaan yang dialami wisatawan di Devil Tears. Kami berbenah, tapi memang harus berproses," jelas Sukasta.
Meskipun sempat ada berbagai wacana yang mengancam pariwisata Nusa Lembongan tersebut, menurut Sukasta destinasi Devil Tears tetap ramai dikunjungi wisatawan.
Dengan dipasanganya pagar pengaman tersebut, dibarapakan tidak ada lagi kecelakaan dan polemik terkait destinasi Devil Tears.
"Sementata kami baru pasang 180 meter, tapi tahun ini kami tetap anggarkan untuk penataan secara keseluruhan," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Devil Tears di Nusa Lembongan, saat ini menjadi destinasi wisata yang sering terjadi kecelakaan.
Tahun ini saja, sudah terjadi 4 kali kecelakaan di destinasi Devil Tears, dengan korban jiwa mencapai 3 orang yang semuanya merupakan wisatawan asing.
Kecelakaan biasanya disebabkan wisatawan yang mengabaikan keselamatan, dengan berswafoto terlalu dekat dengan bibir tebing. (*)