Kronologi Tewasnya Wayan Regen Jatuh ke Jurang, Tersesat di Hutan 2 Temannya Kaget Dengar Suara Ini
I Wayan Regen (33), warga Banjar Uma Anyar, Desa Karya Sari, Kecamatan Pupuan, Tabanan, ditemukan tewas setelah terjatuh ke jurang
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN -- I Wayan Regen (33), warga Banjar Uma Anyar, Desa Karya Sari, Kecamatan Pupuan, Tabanan, ditemukan tewas setelah terjatuh ke jurang sedalam sekitar 25 meter, Sabtu (12/10/2019).
Pria yang berprofesi sebagai petani ini terjatuh di sebelah utara Pura Jatiluwih, Banjar Sarinbuana, Desa Wanagiri, Kecamatan Selemadeg, Tabanan.
Diduga kuat penyebab kematiannya adalah karena luka di kepala setelah sempat terbentur.
Menurut informasi yang diperoleh, peristiwa tersebut bermula saat korban bersama tiga orang rekannya berangkat mencari ikan ke sungai yang dekat dengan lokasi, Jumat (11/10) sekitar pukul 19.00 Wita.
Namun, karena tak kunjung memperoleh ikan, sekitar pukul 22.00 Wita mereka pun memutuskan untuk balik ke rumah.
Hanya saja, saat menuju jalan pulang, mereka justru tak menemukan jalan pulang (tersesat) hingga Sabtu (12/10) dinihari pukul 02.30 Wita.
Saat perjalanan pulang, mereka berjalan beriringan dengan jarak sekitar 5 meteran, dan posisi korban ada di baris ke dua dari depan.
Nahas, sekitar pukul 03.00 Wita atau di tengah kebingungan mereka mencari jalan pulang, dua orang rekannya (saksi) justru mendengar suara seperti batu jatuh.
Ternyata setelah mereka menghampiri sumber suara tersebut adalah rekannya (korban) yang jatuh ke jurang dengan kedalaman kurang lebih 25 meter.
Mengetahui hal tersebut, tiga orang rekannya ini pun turun ke bawah dan mendapati korban tergeletak di bawah dengan kondisi bersimbah darah.
Seorang rekannya lantas mencari pertolongan dan kemudian menghubungi pihak Kepolisian Sektor Selemadeg.
Mendapat laporan tersebut, polisi, Basarnas, SAR Polda Bali, BPBD langsung menuju lokasi untuk melakukan evakuasi korban.
"Kami mendapat laporan Sabtu pagi dan langsung menghubungi instansi terkait untuk melakukan evakuasi," kata Kapolsek Selemadeg, Kompol I Made Budi Astawa.
Ia melanjutkan, setibanya di TKP langsung melakukan evakuasi dengan instansi terkait serta masyarakat dengan cara bergotong royong.
Mulanya sejumlah petugas turun ke bawah (jurang), kemudian diberikan tali dari atas dan menarik jenazah dengan cara dikerek.
Sesampainya di tempat yang datar, langsung dibawa ke mobil ambulans, selanjutnya menuju BRSU Tabanan.
"Evakuasi berlangsung beberapa jam dan langsung dibawa ke rumah sakit.
Korban diduga meninggal dunia karena kondisi luka pada kepalanya dan pada hidung mengeluarkan darah.
Terlebih lagi jatuh di kedalam kurang lebih 25 meter," ungkapnya. (*)