3 Startup Terbaik Dipilih Kerja Sama dengan Coca Cola Indonesia untuk Kembangkan Plastik Reborn 2.0

Plastic Reborn 2.0 berorientasi pada penggunaan teknologi dengan pendekatan unik akselerasi bisnis berbasis kemasan plastik pasca konsumsi

Penulis: Karsiani Putri | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Tribun Bali/Karsiani Putri
Suasana dalam acara diskusi Plastic Reborn 2.0 bertempat di Kanda Restaurant, Sanur, Bali 

Laporan wartawan Tribun Bali, Karsiani Putri

TRIBUN-BALI.COM. DENPASAR- Dalam rangka mewujudkan World Without Waste, Coca-Cola bersama para mitra berupaya membantu mencarikan solusi terkait permasalahan kemasan plastik.

Di Indonesia sendiri, Coca-Cola menerapkan visi World Without Waste melalui inisiatif Plastic Reborn yang
akan menjadi payung dalam berbagai inisiatif keberlanjutan dalam penanganan sampah plastik.

Public Affairs and Communications Director Coca-Cola Indonesia, Triyono Prijosoesilo dalam acara bincang-bincang Plastic Reborn 2.0 menyebutkan bahwa Plastic Reborn merupakan upaya Coca-Cola Indonesia untuk memberikan pemahaman baru bahwa kemasan plastik pasca konsumsi dapat dimanfaatkan kembali atau menyulapnya agar memiliki nilai bisnis sehingga dapat tercipta sebuah ekonomi sirkular yang berkelanjutan.

Melalui Plastic Reborn 1.0 lalu, Coca-Cola telah berhasil mengedukasi lebih dari 4.300 siswa sekolah
menengah atas (SMA) dan memfasilitasi pengumpulan kemasan plastik pasca konsumsi di lebih
dari 100 titik sekolah dan universitas di kawasan Jakarta dan Bekasi.

Perjuangan Ni Luh Arick Istriyanti, Dirikan Komunitas Ekspresi untuk Bantu Anak-Anak Belajar

C151 Smart Villas Seminyak Berikan Promo Flash Sale 70% hingga November

Plastik tersebut kemudian dikelola dan diproses menjadi tas serbaguna bernilai komersial.

Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan dari Coca-Cola pada tahun 2019 ini Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) bersama Ancora Foundation telah meluncurkan ‘Plastic Reborn 2.0’ yang merupakan sebuah lanjutan dari program kolaborasi yang menggandeng startup di bidang pengolahan sampah untuk membangun marketplace agar mendorong terbangunnya ekosistem ekonomi sirkular.

“Di Plastic Reborn 1.0, kami mempelajari bahwa dasar pengelolaan sampah yang berkelanjutan adalah pengumpulan limbah kemasan atau waste collection yang tepat dan harus dimulai dari pemilahan di rumah tangga."

"Ini yang menjadi kerangka utama dari Plastic Reborn 2.0, sebuah program kolaborasi dari para startup penggiat sampah yang akan bersinergi untuk membangun marketplace yang lebih efisien untuk sistem persampahan dan daur ulang."

"Plastic Reborn 2.0 berorientasi pada penggunaan teknologi dengan pendekatan unik akselerasi bisnis berbasis kemasan plastik pasca konsumsi," ungkap Triyono pada Jumat (19/10/2019) di Kanda Restaurant, Sanur, Bali.

Ancora Foundation sebagai mitra CCFI di Plastic Reborn 2.0 berperan sebagai pelaksana yang memiliki fungsi untuk engage atau fase seleksi dan pitching, nurture atau fase akselerasi dan advance atau fase amplifikasi.

Cabut Permohonan Eksekusi Izin Reklamasi, Walhi Sebut Pelindo III Tak Punya Itikad Baik

Bule Denmark Bantah Rusak Pelinggih, Berdalih Mengganti Pelinggih Bekas dengan yang Baru

Ancora Foundation sendiri telah mengidentifikasi dan menyeleksi 20 organisasi yang berfokus pada pemanfaatan teknologi dalam hal sistem pengumpulan dan recycling sampah di Indonesia untuk dapat masuk ke dalam program ini.

“Tidak mudah bagi kami dan CCFI dalam menyeleksi proposal yang masuk dari para penggiat sampah di Indonesia. Setelah melalui beberapa tahap, kami memutuskan bahwa Clean Up, MallSampah dan Gringgo merupakan tiga startup terpilih dengan proposal bisnis terbaik yang akan bersama-sama menjalankan kolaborasi di Plastic Reborn 2.0," ujar Chief Operating Officer Ancora Foundation, Ahmad Zakky Habibie.

Ia menjelaskan Plastic Reborn 2.0 memberikan hibah kepada tiga startup terpilih sebesar total USD
250,000.

Dana tersebut akan dimanfaatkan oleh ketiga startup terpilih untuk meningkatkan kapabilitas perusahaan serta mengembangkan model bisnis dalam hal sistem pengumpulan dan pemrosesan limbah yang lebih baik.

Chief Technology Officer & Co-Founder Gringgo, Febri Pratama Putra menyebutkan pihaknya merasa sangat bangga bisa mendapatkan kesempatan untuk bekerja sama dengan Coca-Cola Indonesia dan
Ancora Foundation.

"Plastic Reborn 2.0 merupakan sebuah program yang sejalan dengan misi Gringgo yaitu untuk mengembangkan sayap bisnis kami ke wilayah Indonesia lain melalui kolaborasi. Harapannya melalui program serta kolaborasi ini akan memperluas network serta membuka lebih banyak akses yang nantinya dapat mendukung Gringgo untuk mengoptimalkan sistem pengelolaan sampah kami," ungkapnya.

Mulan Jameela Hapus Foto 3 Kacamata Merek Gucci Setelah Diingatkan KPK Soal Gratifikasi

Hilang Semalaman, Jasad Wayan Stepen Ditemukan 4 Meter dari Pakaiannya di Danau Batur

Dalam acara tersebut dijelaskan bahwa kemasan plastik pasca konsumsi telah menjadi sebuah persoalan yang mendapat perhatian masyarakat global dalam beberapa waktu terakhir.

Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali jumlah timbunan (volume sampah atau berat sampah yang dihasilkan) sampah di Bali terus meningkat tiap tahunnya.

Pada tahun 2016 terdata 12.892 meter kubik timbunan sampah dan pada tahun 2017 meningkat menjadi 13.351,13 meter kubik per hari.

Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menunjukkan bahwa kemasan plastik pasca konsumsi periode 2017-2018 menempati posisi setelah sampah sisa makanan dengan jumlah sebesar 7.04 persen.

Jika dilihat dari sudut pandang industri, plastik merupakan bahan baku yang memiliki nilai ekonomi di dalamnya, sehingga memiliki nilai manfaat ekonomi tidak hanya untuk industri tetapi juga untuk masyarakat.

Dengan memahami potensi kemasan plastik pasca konsumsi serta pengumpulan dan pengelolaan sampah yang lebih tepat dapat bersama membantu mencari solusi untuk mendukung keberhasilan ekonomi sirkular di Indonesia.

Saat ini, Gringgo tengah berkolaborasi untuk mengoptimalkan sistem Clean Up agar dapat memaksimalkan fitur pengambilan sampah perumahan pada situs yang kini masih memiliki fokus pelayanan di area Sulawesi Selatan tersebut.

Stefano Cugurra Teco Sebut Organisasi Tim Bali United Buruk Setelah Dikalahkan Borneo FC

Diharapkan ini dapat meningkatkan collection rate sehingga nantinya fitur dapat dikembangkan untuk beroperasi di seluruh Indonesia. 

Plastic Reborn 2.0 telah memasuki fase akselerasi yang telah berjalan dari bulan Juni 2019 dan akan berlanjut hingga bulan Februari 2020 di mana para startup tengah mendapat mentor profesional dalam mengembangkan kemampuan mereka serta membuka network yang lebih luas. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved