Tak Bisa Santai saat Diserang Kecemasan Bukan Berarti Payah, Ini Kata Peneliti
Gangguan kecemasan muncul dalam bentuk berbeda pada setiap orang. Satu yang pasti mereka akan merasa gelisah.
TRIBUN-BALI.COM - Gangguan kecemasan muncul dalam bentuk berbeda pada setiap orang.
Satu yang pasti mereka akan merasa gelisah.
Dalam kondisi seperti itu, kamu mungkin pernah mendapat saran untuk bersantai dan mengalihkan pikiran dengan berjalan-jalan atau bermeditasi sebagai cara untuk mengatasi kecemasan.
Sayangnya, itu seringkali lebih mudah diucapkan daripada dilakuan ketika otak sedang berpacu dalam kecemasan.
Akhirnya, ini akan membuat frustrasi karena kamu merasa tak mampu mengendalikan rasa cemasmu.
Jika kamu pernah mengalaminya, tak perlu berkecil hati. Karena para ilmuwan telah mengonfirmasi mengapa hal itu bisa terjadi.
Para peneliti di Penn State University di AS telah menemukan, bahwa perasaan negatif yang dialami oleh penderita gangguan kecemasan ketika mencoba untuk bersantai mungkin sebenarnya adalah cara otak untuk melindungi dirinya sendiri.
• Proses Pengeringan Ikan Asin Berpotensi Jadi Penyebab Kanker
• Jadwal Siaran Langsung Semifinal Denmark Open 2019: Siang Ini, Ahsan/Hendra Hadapi Wakil Jepang
Menurut teori para peneliti, orang-orang dengan General Anxiety Disorder (GAD) takut akan lonjakan tajam dalam emosi negatif dan ketimbang ‘ditidurkan’ menjadi santai, otak mereka lebih memilih tetap khawatir untuk memertahankan keadaan dengan konstan.
Penelitian yang telah diterbitkan dalam Journal of Affective Disorders ini, menemukan bahwa hal tersebut umum terjadi di antara penderita GAD.
Namun, para peneliti sepakat bahwa para penderita GAD masih harus mencoba untuk mendorong dan menemukan cara menenangkan diri ketika serangan cemas datang.
"Banyak orang mungkin memilih tetap merasa cemas untuk mencegah perubahan besar dalam kecemasan, tetapi sebenarnya lebih sehat membiarkan diri kamu mengalami perubahan itu,” kata Profesor Michelle Newman, salah satu penulis penelitian.
“Semakin banyak kamu melakukannya, semakin kamu menyadari bisa melakukannya, dan ada kalanya lebih baik membiarkan diri bersantai," lanjutnya.
• Ciptakan Situasi Kondusif, TNI-Polri di Polres Badung Gowes Bersama Masyarakat
• Mengenal Tradisi Matigtig di Desa Bebandem Karangasem, Wujud Sifat Kesatria Pelindung Desa
Penelitian ini relatif kecil, tetapi intinya ketika kamu tidak berhasil untuk bersantai saat serangan cemas datang, bukan berarti kamu payah.
Butuh waktu untuk terus mencoba menemukan aktivitas relaksasi yang benar-benar berfungsi untuk dirimu, baik itu berbicara dengan hewan peliharaan, membersihkan rumah, mengunjungi teman, atau menikmati serial Netflix.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mencoba Rileks Saat Serangan Cemas Justru Membuatnya Semakin Buruk"