Pertegas Atmosfer Khas Bali, Berbagai Jenis Tarian Dihadirkan di Bandara Ngurah Rai
Di akhir bulan Oktober ini menghadirkan suatu pertunjukan seni kebudayaan Bali yang bertajuk Balinese Culture in Harmony.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Bali tidak hanya kaya akan destinasi wisata eksotis yang menjadi tujuan utama bagi jutaan wisatawan dari seluruh penjuru dunia.
Bali juga terkenal dengan kekayaan dan keluhuran budaya warisan leluhur yang hingga kini masih lestari.
Berbagai jenis seni tradisional nan magis yang mampu menyihir wisatawan dari berbagai latar belakang budaya tetap abadi hingga kini.
Sebagai pintu gerbang utama menuju ke Bali, Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai merupakan tempat pertama para wisatawan menginjakkan kakinya begitu tiba di Bal
PT Angkasa Pura I (Persero) selaku pengelola salah satu bandar udara tersibuk di Indonesia ini berupaya untuk menghadirkan suasana khas Bali di dalam bandar udara, mulai dari arsitektur bangunan, ornamen yang menghiasi bangunan gedung terminal, hingga atmosfer di dalam terminal yang kental dengan tradisi dan budaya Bali.
• Jelang Sumpah Pemuda, Polda Bali Sampaikan Pesan Perdamaian dari Bali untuk Papua
• Esok Pagi Pasar Kumbasari Denpasar Mulai Terapkan Parkir Elektronik, Catat Waktunya
Berbagai kegiatan berupa pelestarian budaya Bali pun turut disuguhkan bagi para penumpang.
Bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Bali Airport I Gusti Ngurah Rai di akhir bulan Oktober ini menghadirkan suatu pertunjukan seni kebudayaan Bali yang bertajuk Balinese Culture in Harmony.
Dalam pertunjukan seni ini, berbagai jenis tarian ditampilkan baik di Terminal Keberangkatan Domestik, maupun di Terminal Keberangkatan Internasional.
“Tujuan dari event Balinese Culture in Harmony ini adalah yang pertama untuk memperkenalkan budaya Bali kepada para wisatawan, baik domestik maupun yang berasal dari mancanegara,” ujar Co. General Manager Commercial PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Rahmat Adil Indrawan, Minggu (27/10/2019).
• Masih Ditahan, Pria Pembunuh Berantai Nikahi Gadis Berusia 20 Tahun
• Pelatih yang Bawa Persib Bandung Juara 2014, Minta Maung Bandung Segera Bangkit
Tujuan kedua adalah untuk semakin mempertegas nuansa dan atmosfer khas Bali di dalam terminal bandar udara.
Sebelumnya alunan musik rindik sudah terlebih dahulu mengalun merdu di berbagai sudut terminal.
Pertunjukan ini semakin menguatkan suasana terminal akan atmosfer khas Bali.
“Dengan ambience di dalam terminal yang kental dengan budaya Bali, akan memberikan suatu pengalaman tak terlupakan bagi para wisatawan. Hal tersebut yang akan menjadi salah satu faktor bagi para pelancong untuk datang kembali ke Bali,” imbuhnya.
Dalam event yang berlangsung dari kemarin hingga hari ini tersebut, disuguhkan satu tarian topeng kreasi yang bernama ‘Hyang Tri Semaya’.
Tarian yang ditampilkan oleh Sanggar Paripurna tersebut bercerita tentang kisah Sang Hyang Wisnu yang melihat ketidakwajaran di Mercapada.
• Selain Perempuan Tanah Jahanam, Berikut Film Indonesia Lainnya yang Masuk Daftar Box Office 2019
• Peringatan HLN, PLN Kampanyekan Kendaraan Listrik Kendaraan Ini Nyaman Digunakan di Bali
Ketentraman alam raya tengah terusik oleh para raksasa Butakala pisaca yang dipimpin oleh Kala Ludra dan Dewi Durga.
Melihat ketidakseimbangan di dunia tersebut, Hyang Tri Semaya, Brahma Wisnu Iswara kemudian turun ke dunia untuk membuat kesenian berupa seni tabuh dan seni tari yang diiringi oleh para Genarwa.
Sang Hyang Tri Semaya terbang ke segala penjuru dunia untuk menyebarkan kesenian, serta Dewa Wisnu yang turut menari Telek Brahma.
Berkat tarian dan bunyian tetabuhan yang diciptakan oleh Sang Hyang Tri Semaya, Kala Ludra dan Dewi Durga berubah wujud kembali menjadi Dewa Siwa dan Dewi Uma, hingga akhirnya tercipta suatu harmoni.
Tarian ini dimaknai sebagai suatu penciptaan harmoni di dunia.
Di Bali sendiri, walaupun banyak dikunjungi oleh anak manusia dari berbagai kultur yang ada dunia, kebudayaan Bali tetap lestari dan berjalan beriringan.
Di akhir Oktober ini bertepatan dengan perayaan Halloween yang dirayakan di negara-negara barat.
• Terima Kunjungan Peserta E-Asia Joint Research Project, PLN Sampaikan Distribusi Kelistrikan
• Bingung Mau Ngapain Saat Weekend? Aktivitas Ini Bisa Jadi Pilihan
“Di Bali Airport, kami selaraskan perayaan Halloween di dalam bandar udara dengan pertunjukan kesenian Tari Hyang Tri Semaya ini, supaya keduanya dapat beriringan berjalan dalam memberikan pengalaman tak terlupakan bagi para penumpang yang tengah berada di bandar udara. Itu lah makna harmoni,” tutur Rahmat Adil.
Kepa Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Wayan Adnyana, mendukung dan mengapresiasi terhadap inisiatif Bali Airport I Gusti Ngurah Rai terhadap kegiatan ini.
“Kami mengapresiasi inisiatif dari manajemen bandar udara dalam pelestarian seni dan kebudayaan Bali di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Sebagai pintu masuk wisatawan dari seluruh dunia, dengan dipentaskannya pertunjukan tarian ini akan semakin mengenalkan seni dan budaya Bali ke dunia,” ujarnya.(*)