Diskusi Kebangsaan Sumpah Pemuda, KNPI Soroti Pilihan Menteri Jokowi, Nadiem Makarim Diperbincangan
Pada Diskusi Kebangsaan Sumpah Pemuda Sebagai Alat Persatuan dan Kesatuan Pemuda Indonesia, Senin (28/10/2019) seorang menteri menjadi perbincangan
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Meika Pestaria Tumanggor
Di sisi lain, menurutnya, pemerintahan saat ini sudah sangat kuat yang juga diisi dengan dukungan parlemen yang kuat pula.
Meski pemerintahan dan parlemen ini sangat kuat, mereka tidak boleh sampai menutup kritik dari masyarakat.
"Nah ini (kritik) itu tugas mereka (generasi muda) dan pemerintah harus mendukung. Jangan jadi baper," pintanya.
Momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda yang jatuh setiap 28 Oktober diharapkan menjadi hari yang penting dan tidak boleh dilewatkan begitu saja.
Terlebih bagi generasi muda, Sumpah Pemuda harusnya dimaknai sebagai peristiwa sejarah dan dijadikan sebuah memori yang abadi.
Apalagi pemuda dari jaman dahulu dan sampai saat nanti akan selalu mempunyai energi yang paling besar dalam melakukan perubahan terhadap bangsa Indonesia.
• Jaksa KPK Ungkap Suap Impor Bawang Putih & Uang Rp 3,5 Miliar ke Eks Anggota DPR Nyoman Dhamantra
• BPBD Bangli Terima 16 Laporan Kebakaran, 106,95 Hektare Lahan Terbakar Sejak Oktober 2019
"Sejarah juga menunjukkan bahwa hal-hal terpenting atau tonggak terpenting bangsa ini penggeraknya adalah pemuda," kata akademisi yang juga tokoh muda Ida Bagus Radendra yang juga menjadi pembicara dalam kesempatan tersebut.
Meski pemuda memiliki energi yang besar, namun bukan berarti mereka tidak memiliki tantangan.
Radendra menyebut tantangan pemuda saat ini dihadapkan pada situasi dimana mereka kurang memiliki challenge chek dengan situasi kebangsaan dan nasionalisme.
Guna mengatasi tantangan ini para pemuda harus berani mengambil peran yang lebih optimal.
"Kalau enggak gitu nanti pemuda hanya akan jadi orang yang pragmatis, tidak berpikir luas tentang bangsanya. Generasi muda diharapkan di garda terdepan. Karena memang sejarah membuktikan memang pemuda yang menjadi garda terdepan, dari Bung Karno tidak berani proklamasi," kata dia.
Radendra mengatakan, bahwa pemuda harus memiliki kesadaran mendapat hidup di Indonesia, sebuah bangsa yang paling majemuk dan paling plural di dunia yang sebetulnya juga bisa menjadi bangsa yang terhebat di dunia.
Dengan bangsa lain yang lebih besar, bangsa Indonesia masih menang dalam kondisi keragaman.
"Diversity kita tertinggi di dunia," tuturnya.
Selain diisi dengan diskusi, acara tersebut juga dengan Deklarasi Pemuda Bali.
• Anak Jokowi Gibran Rakabuming Punya Popularitas Tinggi Untuk Jadi Modal di Pilkada Solo 2020
• Meriahkan Hari Sumpah Pemuda, SMAK Thomas Aquino Tampilkan Bakat Siswa dalam Program It’s My School