Kisah Paidi, Mantan Pemulung Beromzet Miliaran Berkat Bertanam Porang, Keuntungannya Fantastis

Paidi memimpikan, porang kelak akan menjadi ikon petani di Indonesia, apalagi tanaman porang yang menjadi komoditas dunia ini

(KOMPAS.com/Muhlis Al Alawi)
UMBI PORANG. Paidi, warga Desa Kepel, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun menunjukkan umbi porang yang akan diekpsor ke luar negeri. Paidi sukses mengembangkan porang hingga mengubah nasibnya pemulung menjadi milyader. 

Ditanya bagaimana semua petani menanam porang, Paidi mengatakan porang yang menjadi kebutuhan bahan makanan, kosmetik, hingga mesiu di dunia akan terus dicari banyak pihak.

Ia mencontohkan, khusus di Jawa Timur saja dalam satu hari dibutuhkan 200 ton porang.

Setelah lama malang-melintang di dunia perporangan, kini Paidi yang dahulu hanya pemulung menuai kesuksesan.

Selain omzet pemasukan yang besar, Paidi memiliki lahan di berbagai tempat hingga luar Jawa untuk pengembangan tanaman porangnya.

Sementara itu, Stefhan Adati, warga Kotamabagu, Provinsi Sulawesi Utara, tertarik datang langsung ke rumah Paidi untuk berguru langsung tentang cara bertanam porang.

Harapannya, tanaman porang yang akan ditanam di lahannya kelak dapat mendongkrak pendapatan petani di kampung halaman.

"Saya datang ke sini karena ada peluang bagi kami di Sulawesi Utara bertanam porang. Selama ini, petani di kampung kami hanya mengandalkan cengkeh, kelapa, hingga nanas," kata Stefhan kepada Kompas.com di rumah Paidi.

Namun, kata Stefhan, banyak petani yang mengeluhkan hasil panen yang diperoleh tidak seimbang dengan biaya operasional yang dikeluarkan.

Harga kelapa dan cengkeh sempat anjlok dan membuat protes.

"Saat ini cengkeh di wilayah kami sementara panen raya. Tetapi kalau ditimbang harga panen dan biaya operasional, lebih banyak biaya pengeluarannya," kata Stefhan.

Kondisi serupa dialami bila petani mengalami panen raya buah nanas.

Harga buah nanas saat panen seperti tidak ada artinya, bahkan sampai dikasih ke banyak orang.

Stefhan mengatakan tertarik datang jauh-jauh ke rumah Paidi setelah melihat acara Hitam Putih yang saat itu mendatangkan Paidi sebagai narasumber.

Penasaran dengan cerita Paidi, Stefhan lalu mencari video tayangan ulang Paidi saat dijadikan narasumber Kick Andy.

Setelah menjelajah dunia maya, Stefhan mendapatkan nomor WhatssApp Paidi di YouTube, hingga akhirnya datang langsung ke rumah Paidi. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Paidi, Pemulung Beromzet Miliaran berkat Porang, Kini Didatangi Banyak Orang yang Ingin Belajar (1)", .
Penulis : Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi
Editor : Khairina

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved