Meriahkan Hari Sumpah Pemuda, SMAK Thomas Aquino Tampilkan Bakat Siswa dalam Program It’s My School
Kegiatan ini pun dibuat semakin meriah dengan dihadirkannya berbagai lomba dan menampilkan berbagai keterampilannya dalam ekstrakurikuler
Penulis: Karsiani Putri | Editor: Meika Pestaria Tumanggor
Laporan wartawan Tribun Bali, Karsiani Putri
TRIBUN BALI.COM, BADUNG - Salah satu kegiatan kerjasama antara Tribun Bali dan Yamaha yakni It’s My School kali ini menghampiri SMA Katolik Thomas Aquino yang beralamat di Mengwi, Badung.
Dan kali ini, kegiatan ini bersamaan dengan jatuhnya Hari Sumpah Pemuda pada Senin (28/10/2019).
Kegiatan ini pun dibuat semakin meriah dengan dihadirkannya berbagai lomba serta tidak lupa siswa-siswi juga turut aktif dengan menampilkan berbagai keterampilannya dalam ekstrakurikuler.
Mulai dari penampilan band, paduan suara, sampai dengan dance ditampilkan dalam kegiatan tersebut.
Kepala SMA Katolik Thomas Aquino, Drs. I Nyoman Marsiana menuturkan bahwa antusias dari siswa sangat besar sekali dalam mengikuti kegiatan ini.
• Momentum Hari Sumpah Pemuda, SMK Negeri 3 Singaraja Gelar Pemilihan Jegeg Bagus
• Kebakaran Hebat di Nusa Penida, Kamar dan Dapur Milik Kasmin Ludes
“Kegiatan ini merupakan ajang promosi bagi sekolah kami. Kegiatan kami bisa diexpose, diliput dan ditayangkan dan ini bisa memacu anak untuk semakin berlatih dan berprestasi,” ujarnya.
Ia juga menyambut baik kegiatan It’s My School ini karena selain menghadirkan berbagai bakat siswa, pihak Yamaha juga mengajak siswa untuk mengetahui berbagai produk Yamaha serta melihat langsung demo irit dari Yamaha.
Tidak hanya itu siswa siswi juga diajak untuk mengendarai langsung kedua produk unggulan Yamaha yakni Yamaha Lexi dan Yamaha FreeGo.
Drs. I Nyoman Marsiana menuturkan bahwa dalam kesempatan ini pula siswa bisa menampilkan berbagai kemampuannya yang telah didapatkan dan diasah sebelumnya ketika mengikuti extrakurikuler.
Untuk SMA Katolik Thomas Aquino memiliki 28 ekstra seperti paduan suara, basket, voli dan masih banyak lainnya.
• Ketersediaan Blanko KTP Elektronik Terbatas, Disdukcapil Buleleng Terbitkan 6.369 Suket
• Badung Keluarkan SE, Aparat Desa dan Kelurahan Diminta Gelar Sidak Duktang
“Karena siswa kami sedikit, kami tantang anak-anak untuk membuka ekstra baru apabila dari sekian ekstra yang ada tidak sesuai dengan minatnya,” ungkapnya.
Ia menyebutkan bahwa untuk membuka ekstra baru tersebut, diwajibkan minimal sepuluh orang siswa yang berminat untuk bergabung dalam ekstra tersebut barulah izin akan diberikan.
Menurutnya, ini dapat memacu kreatifitas siswa untuk mencoba hal yan ia sukai dan juga memberikan kesempatan kepada siswa lainnya untuk mengasah kemampuannya di ekstra baru tersebut.
Adapun beberapa ekstra baru yang akan dibentuk seperti ekstra Wushu dan make up.
Ia menuturkan pihaknya memberikan kesempatan selebar-selebarnya bagi siswa untuk mencoba dan memulai hal baru khususunya dalam hal ekstrakurikuler.
• Begini Sosok Kakak dari Erick Thohir, Pria Terkaya ke-16 di Indonesia dengan Kekayaan Rp 24 Triliun
• Semua Menteri dan Wakil Menteri yang Baru Belum Serahkan Laporan Harta kepada KPK
“Kami menggunakan kesempatan literasi setiap hari dan juga kami selalu meluangkan waktu untuk perwalian. Kami adalah sekolah swasta dan yang kami jual adalah pelayanan, sehingga wali kelas dan guru akan selalu siap ketika dihubungi dan dimintai tolong oleh muridnya."
Saya puluhan tahun ada di sini dan saya bangga karena ada hal menarik yang saya temui. Di sini kami tidak hanya mendampingi anak-anak ketika di SMA saja tapi sampai perkuliahan pun juga seperti itu dan kontak kami tidak pernah putus dengan para alumni,” ungkapnya.
Dalam acara It’s My School tersebut, Tribun Bali bertemu dengan Made Nicki Saraswati, siswi Kelas XII IPA 1.
Ia merupakan Juara I Lomba story telling Bulan Bahasa 2019 yang diadakan di SMA Katolik Thomas Aquino pada hari tersebut.
Tidak hanya meraih prestasi tersebut, Ia pun pernah terpilih sebagai Juara III dalam lomba speech bahasa inggris se-Badung pada tahun 2017 lalu.
• Areal Gedung Baru Hingga Ditumbuhi Tanaman Liar, Pustu Abiansemal Belum Juga Beroperasi
• Hancur Hatinya Lihat Rekonstruksi Istri Bunuh Satu Anak Kembarnya, Bobi Menangis
“Sebenarnya suka bahasa inggris sih gak, tapi karena Ayah punya homestay di rumah jadinya harus bisa. Awalnya benar-benar gak bisa dan takut apalagi pas ketemu sama bule. Tapi semenjak SD saya mulai belajar sedikit-sedikit,” tuturnya.
Setelah belajar dengan giat dan berhasil melawan ketakutannya sendiri, Ia pun kini mulai fasih berbicara bahasa inggris.
Namun ia menuturkan bahwa masih banyak hal yang harus ia perbaiki dan kuasai untuk menjadi lebih sempurna lagi.
Menurutnya, Ayah dan Kakaknya adalah motivasi terbesarnya dalam belajar bahasa inggris.
“Sekolah juga sangat membantu dan mensupport setiap ada lomba dan kegiatan tentang bahasa inggris,” ungkapnya.
Beberapa komentar siswa yang mengikuti test ride produk Yamaha:
1. Hendra Andika, kelas XII IPS 2
"Yamaha Lexi pas dibawa nyaman, warna don bodynya cocok untuk anak muda,"
2. Francois Joseph Realino Nugraha, Kelas XII IPA 1
"Yamaha FreeGo handlingnya enak dan shockbackernya juga enak dan empuk pas dipake dijalan rusak,"
3. Stefanus Alfian , Kelas XII IPS 2
"Yamaha FreeGo warna dan desainnya stylish" (*)
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNBALI