Ibu & Istri Korban Penebasan di Kerobokan Menangis Ungkap Kondisi Abdi di IGD Sanglah: Kritis
Abdi Ariji merupakan korban luka parah dengan kondisi kritis dalam aksi penebasan yang terjadi di kawasan Kerobokan, pada Jumat (1/11) larut malam
Penulis: M. Firdian Sani | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Abdi Ariji merupakan korban luka parah dengan kondisi kritis dalam aksi penebasan yang terjadi di kawasan Kerobokan, pada Jumat (1/11) larut malam.
Tempat kejadian tepatnya di sebuah mes gudang besi di Jalan Muding Indah, lingkungan Kerobokan Kaja, Badung, Bali.
Setelah kejadian nahas ini, Ariji bersama dua temannya yang jadi korban, yakni Devi Ahmad (20) dan Salim (20), dilarikan ke RS Mangusada Badung.
Karena mengalami luka parah di kepala, Ariji dirujuk ke RS Surya Husadha Ubung dan akhirnya ke RSUP Sanglah, Denpasar.
"Di sini masih ada dua orang yang kami rawat.
Tapi kemarin memang ada yang dirujuk satu pasien ke RS Surya Husadha Ubung," kata dr Made Nurija, Kabid Pelayanan RS Mangusada, saat dihubungi Tribun Bali, Minggu (3/11).
Sementara itu, pegawai bagian informasi RS Surya Husadha Ubung, menuturkan bahwa pasien Ariji memang sempat dirawat di sana, namun pada pukul 14.00 Wita pasien telah dirujuk ke RSUP Sanglah.
Didapati Tribun Bali, Ariji kini sedang dirawat intensif di ruang NICU RSUP Sanglah.
Hanya istri Ariji yang diperbolehkan untuk menengok ke dalam ruang NICU.
Di luar ruangan ada ibunda Ariji, yakni Ny. Endang, yang setia menunggu bersama seorang putranya.
Ibu paruh baya ini sengaja datang dari Malang (Jawa Timur) untuk menengok Ariji, yang merupakan anak pertamanya.
Saat didekati Tribun Bali, ibu dari 10 anak ini tampak sedih.
"Iya benar anak saya sedang dirawat di dalam sana. Saya ke sini bersama anak saya yang nomor lima, namanya Rozaq," ucap Endang saat ditemui di RSUP Sanglah, Denpasar, Minggu (3/11).
Endang menceritakan, ia mengetahui musibah yang menimpa anaknya itu dari istri Ariji, yakni Tini.
"Saya tahu karena ditelepon oleh istrinya anak saya itu," ujarnya.