Dana Talangan PKB 2019 Tak Kunjung Dapat Ganti, Gus Gangga Sampai Harus Jual Mobil

Berakhirnya Pesta Keseninan Bali (PKB) XLI 2019 ternyata menyisakan beban bagi para seniman di Bangli

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Irma Budiarti
Dok Sanggar Belog
Pementasan Parade Lagu Pop Bali dari Sanggar Belog dalam pementasan PKB XLI 2019. Dana Talangan PKB 2019 Tak Kunjung Dapat Ganti, Gus Gangga Sampai Harus Jual Mobil 

“Pemerintahan ini diatur oleh orang-orang intelek, orang-orang terpilih, terdidik, cerdas, namun kenapa kok bisa seperti itu (pembiayaan tersendat)? Masa seniman yang sudah kerja keras, pemerintah juga ketika kami latihan tidak pernah ditengoknya. Kami pentas juga tidak ditengoknya, lalu kami norok. Anggaran itu sudah kurang sebenarnya dan saya juga norok. Tetapi saya harus menanggulangi lagi dengan menjual mobil saya,” ucapnya.

Lanjut pria yang akrab disapa Gus Malong ini, pihaknya tidak pernah mendapatkan janji apapun ihwal pencairan dana PKB bagi seniman.

Ia juga mengatakan bahwa ada informasi akan dibuatkan grup WhatsApp, namun diakui tidak ada grup apapun yang sampai padanya.

Untuk urusan PKB, ia menegaskan bahwa pihaknya punya dedikasi.

Namun ia menyangsikan mengapa tidak ada penjelasan apapun dari pemerintah seandainya bisa mengembalikan dana talangan.

“Barangkali bukan hanya tiang, namun ada seniman-seniman lain sebagai duta PKB mengeluhkan hal yang sama. Cuma tiang tidak pernah ketemu. Dulu kata kabidnya di sana ada grup WA, tapi tidak pernah sampai ke tiang,” imbuhnya.

Gus Gangga menilai pemerintah harus berupaya memproteksi para seniman baik anak-anak maupun seniman senior yang ingin mengabdi.

Senam Nangun Sat Kerthi Loka Bali Warnai Perayaan HKN 2019 di Lapangan Renon

Dukung Elektronifikasi, Bali Akan Dorong Implementasi Transaksi Non Tunai

Sehingga para seniman tidak harus mengorbankan fisik, mental, serta materinya semata-mata hanya untuk menjadi Duta Bangli.

“Seandainya pemerintah bisa mengatur rumah tangganya, seniman tidak akan terbengkalai seperti ini. Terlebih PKB adalah kegiatan rutin, kan kerja mudah bagi pemerintah untuk memikirkan anggarannya. Lain halnya PKB itu kegiatan insidentil. Kasihan kan seniman. Dia sudah kerja lelah fisik dan mental, dia harus ngatur orang, harus nalangin, harus norok. Kapan kita bisa maju kalau seperti itu terus?” ucapnya.

Untuk acara PKB, pria asal Gria Bukit Bangli ini mengatakan sebelumnya pernah ikut serta dalam kegiatan teater.

Tepatnya saat pemerintahan mantan Bupati Arnawa.

Kala itu pencairan dana PKB juga sempat ngadat. Namun diakui tidak selama ini.

“Walaupun saat itu juga lambat, nggak lebih dari sebulan dana talangan sudah kembali. Barangkali kalau masih seperti ini kondisinya, tiang sangat kapok tahun depan ikut lagi. Lebih baik tiang bekerja dengan teman, tiang dedikasi dari belakang layar,” tandasnya.

Tunggu Dana PHR Denpasar

Sementara itu, Kepala Bidang Kesenian Bangli, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Bangli, I Nyoman Wiradana membenarkan jika ada beberapa seniman yang belum dilunasi anggaran PKBnya.

Hal ini disebabkan anggaran PKB dirancang melalui sumber anggaran Pajak Hotel dan Restoran (PHR) Denpasar.

RS Bhayangkara Denpasar Kedatangan 21 Dokter Program Internsip

Pemahaman Keuangan Masyarakat Meningkat, OJK Catat Inklusi Tahun Ini Capai 76,19 Persen

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved