Pengurugan Jalur Hijau di Sedap Malam Jadi Sorotan, Kaling Bantah Ikut Konspirasi

Pengurugan jurang di Jalan Sedap Malam, tepatnya di wilayah Lingkungan Gumi Kebonkuri, Desa Pakraman Kesiman, Denpasar Timur menjadi sorotan masyaraka

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Tribun Bali/I Wayan Sui Suadnyana
Truk pengangkut material pengurugan jurang di kawasan jalur hijau di Sedap Malam saat melintasi pemukiman warga, Jumat (8/11/2019) 

“Memang saya dengar lahan itu diuruk untuk dijadikan tanah kavling. Itu statusnya katanya sih lahan pribadi. Tapi karena memang lalu lalang truk itu melewati jalan yang merupakan bantuan dari pemerintah, wajar jika ada warga keberatan. Akan tetapi pengembang sudah mengatakan siap akan menanggung jika ada kerusakan jalan,” ujarnya.

Mengenai hilangnya rambu larangan truk tidak boleh masuk, Mardika mengaku tidak tahu.

Satpol PP Badung Sebut Pengawasan Penduduk Pendatang di Kelurahan Terbentur Dana

Warga di 4 Kelurahan Kecamatan Buleleng Bersih-Bersih Kali Mumbul, Diupah Rp 80 Ribu per Hari

"Saya tidak tahu, apakah dilakukan pihak berkepentingan dengan proyek itu atau bukan. Yang jelas hilangnya tanda larangan tersebut sudah saya sampaikan kepada kepala desa," ungkapnya.

Adanya polemik keberadaan proyek pengurugan lahan ini, pihaknya mengimbau kepada rekan media agar kasus ini jangan dibesar-besarkan.

Sementara itu, Lurah Kesiman Gusti Made Suryani saat dihubungi via telpon mengaku belum berani memberikan pernyataan.

Pihaknya berjanji mengklarifikasi setelah adanya rapat hari Senin tanggal 11 Nopember 2019. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved