Penlok Bandara Bali Utara Keluar Minggu Depan, Gubernur Akan Bangun Akses ke Buleleng Lebih Dulu
Gubernur Bali Wayan Koster akan menerbitkan penetapan lokasi (Penlok) Bandara Bali Utara minggu depan.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Gubernur Bali Wayan Koster akan menerbitkan penetapan lokasi (Penlok) Bandara Bali Utara minggu depan.
Kendati Penlok sudah keluar, bukan berarti bandara langsung dibangun.
Gubernur akan bangun akses terlebih dahulu agar bandara di wilayah Kecamatan Kubutambahan, Buleleng itu tidak sepi pengunjung.
Saat ditemui Senin (11/11), Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana mengatakan, pembangunan jalan pintas (shortcut) Singaraja-Mengwitani dinilai belum cukup.
• Tindaklanjuti Surat Dirjen Perhubungan Udara, Gubernur Koster Bahas Penlok Bandara Bali Utara
• Kabar Terkini Soal Bandara Bali Utara, Koster Jamin Pembebasan Lahan Bandara Buleleng
• Gunakan Tanah Adat 420 Hektare, Bandara Bali Utara Disepakati di Darat
Untuk itu, kata bupati, gubernur masih mempertimbangkan apakah akan membangun rel kereta api atau tol yang dikombinasikan dengan jalan masyarakat dari jalur Gianyar-Bangli-Kubutambahan agar lalu lintas dari Bali Selatan menuju Bali Utara bisa lebih cepat.
Dari sisi perencanaan, Bandara di Kubutambahan mulai dibangun pada tahun 2024.
"Kalau semua tol, itu tidak dapat memberikan kontribusi ke daerah dan merusak daerah resapan. Tapi kalau dari sisi ketepatan waktu ya kereta api," ujarnya.
Lalu bagaimana dengan biaya pembanguan bandara?
"Ada dua kemungkinan. Akan diajukan ke program strategis nasional atau joinan (Kerja Sama Operasional) dari pihak BUMN, PT Angkasa Pura dan kontraktornya. Ini masih dihitung semua," ujarnya.
Bupati mengatakan, dalam rapat membahas lokasi dan Rencana Induk Bandara Bali Utara di Jakarta, Kamis (7/11) lalu, ada sejumlah masukan yang diberikan para stakeholder terkait desain bandara.
Seperti masalah navigasi, apron dan panjang lintasan.
Masukan itu, kata pria yang akrab disapa PAS ini, akan dibuat master plannya oleh Kementerian Perhubungan RI.
"Ketika membuat Penlok, dasarnya adalah master plan. Master plan menyangkut luasan pola aktivitas dari kebandaraan dan pertimbangan teknis keberadaan bandara. Rencana minggu depan sudah ada Penlok," katanya.
PAS menjelaskan, pembangunan bandara terbagi dalam tiga tahap.
Pada tahap pertama, pembangunan dimulai pada 2024-2028 dengan panjang runway (landasan pacu) 2.700 meter dan lebar 45 meter.