Pertumbuhan Wisman Berkunjung ke Bali Melambat, MICE Bisa Jadi Alternatif Dongkrak Pariwisata Bali
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, mengatakan spending rate menurun dari negara mayoritas.
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Meika Pestaria Tumanggor
“Sebagai contoh, spending rate business visitor atau MICE di Thailand tercatat 3,5 kali lebih tinggi dibanding leisure visitor,” katanya.
Kementerian pariwisata menetapkan 16 destinasi MICE di Indonesia, namun belum masif dikembangkan.
Destinasi MICE tersebut di antaranya, Jakarta, Bali, Surabaya, Medan, Padang, Palembang, hingga Balikpapan.
Sejak 2010, Bali selalu menduduki rangking teratas dibanding 15 destinasi MICE lainnya di Indonesia.
“Rangking tertinggi yang pernah didapatkan Bali adalah pada 2012 dengan 55 pertemuan, sedangkan lainnya hanya 40 pertemuan,” sebutnya.
• Bendesa Pura Samuan Tiga Sayangkan Cabang KMHDI Belum Hadir di Kabupaten Gianyar
• Penlok Bandara Bali Utara Keluar Minggu Depan, Gubernur Akan Bangun Akses ke Buleleng Lebih Dulu
Salah satu negara tujuan utama MICE adalah Singapura.
Negara ini memiliki lebih dari 1.700 pilihan venue dan kualitas terkini.
Kemudian Bandara Changi terhubung ke-400 kota di dunia.
Hal ini perlu ditiru Bali dan kota besar lainnya sebagai tujuan MICE di Indonesia.
“Untuk mendukung MICE, Bali telah dilengkapi sarana dan fasilitas untuk pertemuan skala internasional. Misalnya kawasan Nusa Dua yang eksisting memiliki dua convention, 16 hotel,5 vila, 1 rumah sakit, 1 theater dan lainnya,” sebut Trisno.
Bahkan saat ini kawasan Nusa Dua terus dikembangkan dengan dibangunnya Crea Resort Office 75 block. The Shangri La 299 kamar dan 40 vila. Awarta Villas 14 vila dan 68 suite. Serta Renaissance dengan 300 kamar dan 168 vila. (*)