Serba Serbi

Purnama Kelima, Lakukan Hal Ini Sesuai Tuntunan Lontar Sundarigama

Hari Raya Purnama dirayakan saat bulan penuh atau sukla paksa. Ketika Purnama ini umat Hindu akan melakukan persembahyangan ke pura

Penulis: Putu Supartika | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/I Putu Supartika
Ilustrasi persembahyangan. Tilem Pemujaan Kepada Siwa, Lakukan Yoga Saat Malam Hari 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Hari Raya Purnama dirayakan saat bulan penuh atau sukla paksa.

Ketika Purnama ini umat Hindu akan melakukan persembahyangan ke pura semisal Pura Jagatnatha atau di merajan masing-masing rumah dan ada juga ka Pura Desa.

Hari ini, Selasa (12/11/2019) merupakan Hari Raya Purnama Kelima yang dilaksanakan saat bulan penuh pada sasih kelima (atau bulan kelima sesuai bulan Bali).

Dalam lontar Sundarigama disebutkan bahwa Purnama merupakan payogan Sang Hyang Candra.

Terkait purnama ini disebutkan:

Mwah hana pareresiknira sang hyang rwa bhineda, makadi sang hyang surya candra, yatika nengken purnama mwang tilem, ring purnama sang hyang ulan mayoga, yan ring tilem sang hyang surya mayoga.

Artinya:

Ada lagi hari penyucian diri bagi Dewa Matahari dan Dewa Bulan yang juga disebut Sang Hyang Rwa Bhineda, yaitu saat tilem dan purnama.

Saat purnama adalah payogan Sang Hyang Wulan (Candra), sedangkan saat tilem Sang Hyang Surya yang beryoga.

Saat purnama juga merupakan hari penyucian diri lahir batin.

Oleh karena itu semua orang wajib melakukan penyucian diri secara lahir batin dengan mempersembahkan sesajen berupa canang wangi-wangi, canang yasa kepada para dewa, dan pemujaan dilakukan di Sanggah dan Parahyangan, yang kemudian dilanjutkan dengan memohon air suci.

Di mana dalam lontar Sundarigama disebutkan:

Samana ika sang purohita, tkeng janma pada sakawanganya, wnang mahening ajnana, aturakna wangi-wangi, canang nyasa maring sarwa dewa, pamalakunya, ring sanggat parhyangan, laju matirta gocara, puspa wangi.

Selain itu Purnama juga merupakan hari baik untuk melakukan dana punia.

Menurut Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Kertha Bhuana, dari Gria Batur Giri Murti, Glogor, Denpasar, kadang ada orang yang melihat peristiwa bagus atau baik untuk melakukan sedekah.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved