Breaking News

Serba Serbi

Purnama Kelima, Lakukan Hal Ini Sesuai Tuntunan Lontar Sundarigama

Hari Raya Purnama dirayakan saat bulan penuh atau sukla paksa. Ketika Purnama ini umat Hindu akan melakukan persembahyangan ke pura

Penulis: Putu Supartika | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/I Putu Supartika
Ilustrasi persembahyangan. Tilem Pemujaan Kepada Siwa, Lakukan Yoga Saat Malam Hari 

Misalnya saja mereka melakukan sedekah saat purnama.

“Saat purnama orang sedang senang-senangnya karena melihat bulan purnama. Kan senang melihat bulan bulat bersih, sehingga sangat baik bersedekah pada orang lain saat sedang senang,” kata Ida Rsi.

Memberikan bantuan pada orang yang memerlukan dan orang yang kurang senang pada saat purnama atau pada saat si pemberi itu senang menurut Ida Rsi sangat tepat.

Waktunya tepat dan memberikan sesuatu yang bermanfaat.

Sementara itu, jangan lupa juga melakukan ‘sedekah’ atau persembahan kepada Bhuta Kala dengan segehan.

Sedangkan yang ke atas melakukan persembahan kepada Tuhan dengan kembang.

“Sehingga seimbang persembahan kita. Ke patala ada, dan ka akasa juga ada,” kata Ida Rsi.

Ida mencontohkan saat usai perang Bharata Yudha, seorang raja melakukan upacara aswameda.

Walaupun raja melakukan itu, tetapi pendeta yang keluarganya miskin melakukan dengan memungut gandum, memasaknya, lalu dipersembahkan kedapa leluhur.

Mengenai sedekah, disebutkan dalam Sarasamuscaya, 170 berbunyi:

Amatsaryam budrih prahurdanam dharma ca samyamam,

wasthitena nityam hi tyage tyasadyate subham.

Nihan tang dana ling sang Pandita, ikang si haywa kimburu,

Ikang si jenek ri kagawayaning dharmasadhana,

apan yan langgeng ika, nitya katemwaning hayu,

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved