Dibalik Jajanan Kekinian Seperti Bubble Drink Hingga Soft Drink, Waspada Terhadap Bahaya Diabetes
Dulu kita melihat diabetes sebagai faktor turunan. Ternyata tidak. Diabetes juga dipengaruhi lingkungan, bagaimana pola makan
TRIBUN-BALI.COM - Dibalik jajanan kekinian seperti bubble drink hingga soft drink, ternyata perlu waspada terhadap bahaya diabetes.
Berikut penjelasan Dokter spesialis gizi klinik di RSCM, Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MS, MSc, SpGK (K).
Diabetes adalah penyakit kronis yang dapat menyebabkan komplikasi masalah kesehatan serius dan mampu menggerus harapan hidup.
Diabetes bisa diibaratkan "induk" dari segala penyakit degeneratif seperti stroke, hipertensi, jantung koroner, hingga disfungsi ereksi.
Dokter spesialis gizi klinik di RSCM, Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MS, MSc, SpGK (K) menjelaskan, makanan yang masuk ke dalam tubuh seharusnya diubah menjadi glukosa dan kemudian masuk ke dalam sel untuk diubah menjadi energi.
• Boaz Salossa Hingga Mantan Kiper Persib, 7 Pesepak Bola Indonesia yang Kini Jadi PNS
• KAGAMA Gelar Munas di Bali, Presiden Jokowi Dijadwalkan Hadir Untuk Membuka Acara
Namun, pada penyandang diabetes kemampuan memasukkan memasukkan gula ke dalam sel menurun.
Akibatnya, gula menumpuk di pembuluh darah, membuat seseorang merasakan sejumlah gejala seperti mudah lelah dan lemas, karena insulin tidak bekerja dengan baik.
Diabetes bisa dicegah melalui berbagai cara, seperti mengatur pola makan dan olahraga.
"Dulu kita melihat diabetes sebagai faktor turunan. Ternyata tidak. Diabetes juga dipengaruhi lingkungan, bagaimana pola makan, termasuk apakah makanan kita tinggi karbohidrat atau tidak," kata Dokter spesialis gizi klinik di RSCM, Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MS, MSc, SpGK (K) seusai acara diskusi bertajuk Gerakan Lawan Diabetes Bersama Dia di Lotte Shopping Avenue, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (13/11/2019).
Hal itu diungkapkan oleh Fiastuti dalam diskusi bertajuk "Gerakan Lawan Diabetes Bersama Dia" di Lotte Shopping Avenue, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (13/11/2019).
Sayangnya, tambah Fiastuti, saat ini banyak jajanan yang justru minim zat gizi dan tinggi kalori.
Beberapa jajanan menurutnya hanya berisi tepung, gula, dan lemak.
Contohnya, minuman kekinian seperti bubble drink atau minuman kemasan.
• 14 Bandara Angkasa Pura I Tingkatkan Keamanan Pasca Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan
• Wujud Nyata Hadir Untuk Masyarakat, Pertamina Raih 4 Penghargaan Nusantara CSR Award 2019
"Sekarang susah mencari minuman tidak manis. Harus minta less sugar atau no sugar. Apalagi minuman sachet, termasuk kopi sachet, soft drink, teh yang di kotak dan botol. Isinya gula, rasa hanya flavor," ucapnya.
Saat ini, banyak pula minuman kekinian yang mengganti gula putih menjadi jenis gula lainnya, misalnya gula aren, karena diklaim lebih sehat.