Soroti Efek Pariwisata Massal, Bali Masuk Daftar No List Media AS, Begini Respon Pelaku Pariwisata

Media wisata asal Amerika Serikat, Fodor's Travel, meluncurkan daftar destinasi untuk dikunjungi dan tidak disarankan untuk dikunjungi pada 2020.

Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/I Made Argawa
Suasana kunjungan di Ulun Danu Beratan. Saat hari libur panjang dan akhir pecan, obyek wisata ini diserbu pengunjung. 

Sehingga wisman kelas atas, seperti dari Eropa dan Amerika akan meningkat datang ke Bali.

“Saya prihatin wacana seperti ini akan kian menjerumuskan Bali, apalagi belakangan ranking Bali tidak menjadi nomor satu di dunia,” imbuhnya.

Solusi jangka pendek, PHRI Bali dan seluruh kabupaten/kota akan berkoordinasi dengan pemerintah dan stakeholder terkait.

“Saya juga rencana ketemu dengan Konjen Amerika ihwal ini dalam waktu dekat sehingga bisa mendapatkan solusi meredam isu seperti ini,” tegasnya.

Sementara solusi jangka panjang, kata dia, sesuai dengan 4 pilar pariwisata.

Di antaranya, destinasi diperbaiki, infrastruktur terus dibenahi, promosi digencarkan, dan bersatu antar semua lembaga  terkait.

Ia pun terus menyoroti moratorium penambahan akomodasi pariwisata di Bali.

“Kami juga fokus menuju quality tourism ke depan bukan mass tourism lagi,” katanya. (azm/ask)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved