Tips Sehat untuk Anda
Mengenal Vaginismus, Kontraksi Otot Sekitar Vagina yang Bisa Disembuhkan dengan Terapi
Wanita yang mengalami kontraksi otot sekitar vagina (vaginismus) dapat terjadi tanpa disadari, juga tidak dapat dikendalikan
Dijelaskan dr Yeni, kontraksi otot yang berlebihan dapat menyebabkan nyeri, sulit,d atau bahkan tidak dapat melakukan penetrasi saat berhubungan seksual.
Hal ini terjadi karena otot puboccygeus berperan dalam proses buang air besar, buang air kecil, berhubungan seksual, orgasme, dan proses melahirkan.
Penyebab vaginismus
Penyebab vaginismus dibagi menjadi dua, yaitu penyebab organik (fisik) dan penyebab anorganik (psikologis).
Secara fisik, katadr Yeni, vaginismus disebabkan oleh adanya infeksi oleh daerah genital.
"Atau adanya trauma yang pernah terjadi di vagina. Misalnya terjadi trauma pada saat melahirkan, atau juga terjadi perlukaan di jalan lahir yang bisa jadi disebabkan oleh trauma yang lainnya," kata dia.
Beberapa permainan dalam olahraga juga dikatakan berpotensi terjadinya trauma atau perlukaan pada vagina, seperti memacu kuda atau bersepeda.
"Ingat semua hal itu yang menyebabkan perlukaan pada vagina itu bisa saja menyebabkan trauma terjadi. Juga olahraga berkuda dan sepeda itu rentan atau berpotensi saja, bukan berarti setiap olahraga itu pasti nanti kena vaginismus," jelasnya.
• Lihat Sekarang! Cara Mengecek Gagal Atau Tidak Seleksi Administrasi CPNS 2019 di SSCN
• Musim Hujan di Bali dan Indonesia Umumnya Datang Terlambat, Begini Penjelasan BMKG
Kemungkinan terjadinya vaginismus karena berkuda dan bersepeda karena dalam olahraga tersebut, terjadi gesekan dan tekanan antara vagina dan alas sepeda atau lapak punggung kuda.
Secara psikologis, vaginismus bisa terjadi karena adanya trauma psikis sebelumnya yang berkaitan dengan kekerasan seksual.
Trauma tersebut bisa memicu untuk enggan melakukan hubungan seksual.
Bisa juga karena adanya rasa kurang percaya diri, atau tidak berhubungan seksual dalam jangka waktu yang panjang.
Itu bisa jadi menyebabkan kontraksi otot di sekitar vagina.
Ditegaskan oleh dr Yeni, faktor psikologis merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan pada penderita vaginismus.
"Karena perempuan dengan vaginismus akan sulit baginya untuk dapat melakukan penetrasi dengan siapapun atau dengan hal apapun. Merasa nyaman adalah kunci dari keberhasilan berhubungan seksual bagi seorang perempuan normal," ujarnya.