Tak Fokus Hitung Kalori, Diet Mediterania Miliki Keuntungan Lain Selain Turunkan Berat Badan

Diet Mediterania adalah gaya makan berdasarkan pada diet tradisional negara Mediterania seperti Spanyol, Perancis, Italia, dan Yunani.

Thinkstockphotos
Ilustrasi 

TRIBUN-BALI.COM - Diet Mediterania memiliki reputasi sebagai salah satu pola makan sehat.

Selain itu, pola makan mediterania paling populer di kalangan pelaku diet.

Alasannya, diet mediterania fleksibel, kaya makanan beraroma, dan bermanfaat untuk kesehatan.

Bahkan, diet Mediterania dikaitkan sebagai cara menurunkan berat badan, penurunan peradangan, dan risiko penyakit kronis lebih rendah.

Pipa SPAM Petanu Bocor, Distribusi Air PDAM di Dentim, Densel & Denbar Terganggu hingga Rabu Esok

Perilaku Pasar Bergeser, Aprindo Bali Beri Edukasi untuk Mengenal Peluang Bisnis

PNS Dibunuh dan Dicor, Begini Rekonstruksinya, Satu Orang Pelaku Masih Buron

Diet mediterania

Diet Mediterania adalah gaya makan berdasarkan pada diet tradisional negara Mediterania seperti Spanyol, Perancis, Italia, dan Yunani.

Para peneliti memperhatikan bahwa orang-orang di negara Mediterania memiliki tingkat penyakit kronis lebih rendah dibandingkan orang Amerika Serikat dan Eropa Utara.

Makanan yang disantap orang-orang Mediterania dikaitkan dengan pola makan mereka yang unik.

Tidak seperti diet populer lainnya, diet Mediterania fokus pada makanan dan kelompok makanan tertentu ketimbang menghitung kalori atau nutrisi.

Lemak sehat, buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, kacang-kacangan, komponen utama dari makanan ala diet Mediterania.

Di sisi lain, bahan-bahan yang kurang sehat seperti daging merah, permen, dan makanan olahan dibatasi.

Didi Kempot Bakal Hibur Sobat Ambyar di Hari Jadi Banyuwangi, Ada Atraksi Menarik Penghujung Tahun

Uji Adrenalin Naiki Ayunan di Surya Bintang Swing

Sudana: Lebih Baik Bekerja Banting Tulang untuk Membayar Iuran daripada Sakit seperti Istri Saya

Cara diet Mediterania

Ilustrasi
Ilustrasi (KOMPAS.com)

Diet Mediterania menekankan mengonsumsi bahan makanan kaya nutrisi seperti buah-buahan, sayuran, lemak sehat, dan biji-bijian.

Meskipun fokus pada makanan nabati, bahan makanan lain seperti unggas, makanan laut, telur, dan susu juga dapat dinikmati dalam jumlah sedang.

Sementara itu, makanan olahan, gula tambahan, biji-bijian olahan, dan minuman manis harus dihindari.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved