Hasil Autopsi Beber Sebab Kematian Balian asal Denpasar, Bukan karena Jatuh Seperti Dugaan Awal
dugaan awal korban meninggal karena jatuh, namun berdasarkan hasil autopsi, dugaan itu tidak benar.
Penulis: eurazmy | Editor: Huda Miftachul Huda
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Tim medis rumah sakit selesai melakukan autopsi terhadap jasad seorang balian bernama Anak Agung Ngurah Agung Pramadana.
Sebelumnya, Warga Jalan Guntur, Banjar Taman Harum, Denpasar Barat dikagetkan atas kabar kematian sosok balian, Anak Agung Ngurah Agung Pramadana, Jumat (6/12/2019) pagi.
AA Ngurah Agung Pramadana ditemukan sudah dalam kondisi meninggal di tempat merajan (sembahyang) yang terletak tepat di depan kamarnya di lantai dua.
Dari dugaan awal, Pramadana diduga meninggal akibat terjatuh dari tempat merajan.
Namun ternyata, dari hasil autopsi menyebutkan bahwa Pramadana meninggal bukan karena jatuh.
• Kesaksian Warga Tentang Sosok Balian di Bali yang Meninggal di Tempat Sembahyang
• Penjelasan AirAsia Terkait Penumpang Pesawat Tujuan Bali yang Bilang Bawa Bom, Kami Mengecam Itu
Dari hasil autopsy, korban meninggal akibat serangan jantung.
Hal ini diungkapkan si adik sepupu, AA Ngurah Franky Kusumanegara (24) kepada Tribun Bali saat ditemui di Kamar Jenazah RSUD Wangaya, Jumat (6/12/2019) malam.
Pria yang kerap disebut Gung Franky ini mengatakan, kakak sepupunya tersebut meninggal akibat serangan jantung.
Dari hasil autopsi yang dilakukan, diketahui kondisi kulit membiru hanya tampak pada bagian dada hingga kepala korban.
• Balian Berbadan Kekar Ditemukan Tewas di Depan Merajan, Tubuh Kaku hingga Nadi Tak Teraba
• Truk Menumpuk di Pelabuhan Padangbai, Perlu 4 Hari Antre untuk Masuk Kapal
''Tadi sudah diautopsi dan kakak meninggal akibat serangan jantung, bukan karena terjatuh,'' katanya.
Dipaparkan Franky, saat kejadian memang tidak ada pihak yang tahu sama sekali keadaan korban mengingat tinggal di rumah lantai atas.
Korban yang tinggal serumah dengan orangtuanya ini memang sudah biasa mebanten setiap malam sekitar pukul 24.00 Wita.
''Kebetulan istrinya pulang kampung di Buleleng ada odalan. Jadi memang gak ada yang tahu, kakak saya tergeletak mulai malam sampai pagi itu. Ayah juga tinggalnya di lantai bawah,'' tuturnya.
Hingga kemudian, jenazah mendiang ditemukan sang ayah pagi-pagi saat hendak membersihkan pura tempat merajan.
''Dikira ayahnya tidur, tapi dibangunin kok gak bangun-bangun. Langsunglah itu panggil tetangga dan BPBD dibawa ke RS,'' jelasnya.
Namun pihak keluarga merasa lega setelah mengetahui hasil autopsi demikian.
''Semoga arwah kakak saya bisa pergi dengan tenang dan damai,'' harapnya.(*)