Jalan Menuju Objek Wisata Gajah Taro Gianyar Rusak Parah

Sepanjang jalan Banjar Bon Jaka, Desa Sebatu sampai Banjar Taro Desa Taro rusak parah. Masyarakat setempat bahkan sampai memperbaiki secara swadaya

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Meika Pestaria Tumanggor
Tribun Bali/ Eri Gunarta
Pengendara melintas di jalan rusak di Banjar Bon Jaka, Desa Sebatu, Tegalalang, Jumat (6/12/2019). Jalan Menuju Objek Wisata Gajah Taro Gianyar Rusak Parah. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Sepanjang jalan Banjar Bon Jaka, Desa Sebatu sampai Banjar Taro, Desa Taro, Tegalalang, rusak parah.

Masyarakat setempat bahkan sampai memperbaiki secara swadaya.

Ini agar warga terhindar dari kecelakaan saat melintasi lokasi tersebut.

Pantauan Tribun Bali, Jumat (6/12/2019), jalan sepanjang Bon Jaka sampai ke Taro ini hampir mencapai dua kilometer (Km).

Kondisi jalan terdapat banyak lubang, retak, dan sejumlah ruas justru masih batu karikil lantaran aspal telah terkikis.

Respons Jalan Rusak di Berangbang, Wabup Jembrana Minta Tuntaskan Tahun Depan

Jalan Rusak Parah Belum Dapat Perbaikan, Warga Swadaya Tutup Pakai Batang Kelapa

Kisah Haru Ibu Hamil Terpaksa Melahirkan di Tepi Jalan Rusak, Suami & Ibu Lain Langsung Begini

Warga mengatakan, jalan ini merupakan jalur pariwisata. 

Ketika mencari denah via Google Map, dari kawasan Tegalalang untuk menuju Objek Pariwisata Gajah Taro, jalur ini merupakan pilihan utama.

Sebab jalur lainnya adalah melalui jalur Ubud,yang lokasinya tiga kali lebih jauh.

Warga Banjar Bon Jaka, I Made Badi mengatakan, kerusakan terjadi sudah hampir setahun lamanya.

Sejak saat ini di sini kerap ada pengendara, terutama wisatawan yang celaka saat melintas.

Namun belum sampai menelan korban jiwa.

“Hanya luka-luka ringan saja. Tidak hanya bule, warga lokasi juga sama, sering jatuh,” ujarnya.

Sebagai upaya untuk menekan kecelakaan, kata dia, warga kerap menimbun kerusakan tersebut menggunakan tanah.

Persembahyangan Hari Saraswati, Pemakaian Plastik Berkurang 75 Persen di Pura Jagatnata Denpasar

Arti Hari Raya Saraswati, Ini Yang Biasa Dilakukan Umat Hindu Bali

Namun tak sampai lama, tanah tersebut hanyut karena diguyur hujan.

“Biasanya masyarakat gotong royong menimbun pakai tanah. Tapi kalau hujan, tanah hanyut, lagi rusak,” ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved