Soal UAS SD dan SMP di Denpasar Bocor, Beredar Via WA Sehari Sebelum Ujian

Soal tersebut menyebar dari satu siswa ke siswa lainnya lewat chat pribadi maupun group WA.

Penulis: Putu Supartika | Editor: Huda Miftachul Huda
kompas.com
Ilustrasi Ujian Nasional 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Soal Ujian Akhir Semester (UAS) Ganjil tahun pelajaran 2019/2020 di Kota Denpasar yang telah berjalan pekan lalu diduga bocor.

Soal yang diduga bocor tersebut adalah soal UAS untuk tingkat SD dan SMP.

Soal tersebut menyebar dari satu siswa ke siswa lainnya lewat chat pribadi maupun group WA. 

Tribun Bali mengonfirmasi hal tersebut kepada beberapa pengajar privat maupun guru mata pelajaran di sekolah khususnya untuk mata pelajaran matematika.

Salah seorang guru privat matematika di Denpasar berinisial A mengatakan soal UAS matematika untuk kelas IX memang benar-benar bocor.

Ia menuturkan kronologi kebocoran soal tersebut.

BREAKING NEWS: Kisah Tuti Suprapti Hentikan Seorang Pedagang Bunuh 11 Kucing untuk Menu Makanan

Transaksi Kucing untuk Dieksekusi Dilakukan di Dekat Jembatan di Denpasar

H-1 sebelum UAS matematika, beberapa siswa kelas IX yang menjadi murid privatnya les dengan membawa soal berjumlah 40 butir.

Dirinya mengira itu adalah soal tahun lalu.

Sekelompok murid yang merupakan siswa SMP Negeri dan swasta di Denpasar tersebut meminta agar si guru privat ini membantu menjawabnya.

“Mereka bertanya ke saya bagaimana cara menjawabnya. Saya kasi tahu caranya, tapi tidak jawabannya. Saya ganti angka-angka di soal, artinya saya kasi tahu pola menjawabnya,” katanya saat dihubungi Minggu (8/12/2019) malam.

Bahkan tak hanya di tempat les, beberapa murid tersebut juga bertanya lewat pesan WA maupun Line.

Usai UAS, ia kembali bertemu dengan siswa tersebut dan menanyakan bagaimana ulangannya.

“Sebagai guru privat, saya mau tahu apakah saya berhasil atau tidak, jadi saya tanya mereka. Jawabannya enteng, mengatakan gampang karena sudah dapat KJ (Kunci Jawaban). Saya tanya di mana dapat, mereka mengaku bahwa soal yang dijawab sebelumnya adalah soal ulangan yang diujikan,” tuturnya.

Ia pun menanyakan di mana siswa tersebut mendapat soal tersebut, jawaban beragam pun dilontarkan.

Ada yang mengatakan mendapat kiriman dari temannya, dari grup WA kelas, dan ada pula yang mendapat dari temannya sewaktu SD.

“Mereka mengaku nilainya besar-besar, rata-rata 90-an. Saya agak kecele, tapi tidak terlalu kecele karena angka dan cerita dalam soal saya ganti namun dengan pola yang sama,” katanya.

Soal Kontrak Pemain Bali United, Teco: Sepakbola Itu Bisnis, Kamu Bisa Jual Pemain untuk Uang

Timnas Indonesia Harus Waspada, Vietnam Sangat Lapar Gelar Emas Sepakbola, Sudah 60 Tahun Menunggu

Tribun Bali mengonfirmasi salah seorang siswa kelas VII di salah satu SMP Negeri di Denpasar.

Ia mengaku mendapat kiriman soal dari temanya melalui pesan WA H-1 sebelum UAS Matematika.

Esoknya, saat ia menjawab soal UAS, ternyata soalnya hampir mirip hanya saja ada beberapa perubahan pada angka ataupun tanda operasinya.

Tribun Bali pun mendapat kiriman kisi-kisi soal UAS Matematika kelas VII, soal yang dikirim H-1 sebelum UAS Matematika, dan soal UAS asli yang harus dijawab siswa.

Soal-soal tersebut memang mirip walaupun dalam kisi-kisi tak menyebutkan secara spesifik terkait soal yang diujikan.

Misalkan saja pada kisi-kisi soal nomor 2, indikator soalnya berbunyi menentukan operasi hitung bilangan bulat dengan menggunakan operasi pengurangan dan penjumlahan.

Soal yang dikirim H-1 sebelum UAS yaitu hasil dari 1 – 3 + 5 – 7 + 9 – 11 + …. + 25 – 27

Sedangkan soal UAS-nya yakni hasil dari 2 – 4 + 6 – 8 + 10 – 12 + …. + 26 – 28

Walaupun bilangannya berbeda yaitu ganjil dan genap, namun soal ini memiliki pola dan cara penyelesaian yang sama.

Timnas U-22 Indonesia Bertemu Vietnam di Final, Saatnya Indra Sjafri Bayar Kekalahan

25 Kampus Hijau Terbaik 2019 Dirilis, Bagaimana dengan Kampus di Bali, Ini Daftarnya

Begitupun beberapa soal lainnya.

Dikonfirmasi Kepala Dinas Kota Denpasar, I Wayan Gunawan mengatakan bahwa soal UAS ini tak dibuat oleh Dinas Pendidikan Kota Denpasar.

Sehingga jika ada yang mengatakan ada keterlibatan orang Dinas Pendidikan dirinya pun tidak percaya.

“Kalau dibilang ada keterlibatan orang Dinas, sedikit pun saya tidak percaya dengan kabar itu. Dan menurut saya, orangtua atau siapapun itu tidak perlu terlalu serius tentang soal ini, karena pertama soal ini tidak akan menentukan kenaikan kelas termasuk nilai di rapor pada semester ini,” katanya.

Untuk nilai yang akan dimasukkan di rapor akan digabung dengan nilai-nilai harian dari masing-masing siswa.

Dan menurutnya, guru pun sudah tahu mana yang pandai dan mana yang kurang.

Pihaknya pun mengaku tidak tahu siapa yang menyebarkan bahasa ada kebocoran soal ini.

Walaupun demikian, pihaknya berjanji akan melakukan penelusuran agar pendidikan di Kota Denpasar tak tercorang oleh hal ini.

“Ini soalnya bukan Dinas yang buat, tapi sekolah. Nah dalam pembuatannya bisa saja kerjasama, kalau di SD itu ada K3S. Tapi yang jelas ini bukan satu-satunya alat untuk mengisi rapor karena ada ulangan harian, bulanan, tri wulan dan seterusnya yang dikumpulkan jadilah nilai rapor,” katanya.

Gunawan mengatakan, berbeda halnya dengan soal Ujian Nasional yang memang dari awal harus hati-hati.

“Lain kalau UN ya mungkin dari awal saya harus hati-hati, karena itu kan ujian,” katanya.

Nantinya setelah melakukan penelusuran dan ditemukan ada oknum yang terlibat, pihaknya akan mengambil tindakan sesuai dengan prosedur. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved