Jembrana Antisipasi Masuknya Virus ASF yang Menyerang Babi, Peternak Dikumpulkan & Diberi Penyuluhan

Masuknya virus ASF yang menyerang babi ke Indonesia mendapat perhatian serius.Puluhan peternak babi di Jembrana langsung dikumpulkan untuk sosialisasi

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Meika Pestaria Tumanggor
Tribun Bali/ I Made Ardhiangga
Salah satu kandang di peternakan babi Desa Kaliakah, Kecamatan Negara 

Seperti pengawasan di Gilimanuk, Padang Bai dan Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Sebab, virus itu bisa masuk melalui daging babi olahan yang terjangkit.

"Ya tentu saja harus ada sinergitas. Terutama memang daging olahan. Karena virus ASF sangat berbahaya," ungkapnya.

Data yang dihimpun, di seluruh Kabupaten Jembrana, ada 66 peternak babi dalam skala besar dan kecil.
Sedangkan, populasi babi mencapai 1.868 ekor.

Laga Final Timnas U23 Indonesia vs Vietnam Bakal Panas, Eks Pelatih Bali United: Beranilah Menyerang

Yabes Tanuri Tegaskan Bali United Tak Masuk Ranah Politik

Pelatih Bali United Diincar Klub-klub Asia, Teco Bakal Berunding Ulang dengan Manajemen

Peternak Mulai Khawatir

Beberapa peternak di Jembrana mulai khawatir dengan serangan virus African Swine Fever ke Indonesia.

Meski belum berdampak ke Bali, peternak harus melakukan pencegahan.

Seorang peternak babi, Sutedjo mengatakan, ia akan serutin mungkin menyemprotkan disinvektan.

Kemudian, rutin membersihkan kandang. Ketika menemui hewan ternaknya mengalami gejala anak, akan segera melapor ke dinas terkait.

"Kita pakai dokter hewan. Kalau ada yang mati tiba-tiba kita laporkan. Dari Dinas Peternakan turun ke kandang. Apa yang kira-kira kurang, nah itu kita minta petunjuk lagi ke dia," pungkasnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved