Sambut Tahun Baru Ada Penglipuran Village Festival di Bali, Begini Uniknya Desa Wisata Penglipuran
Nama Desa Penglipuran di Kabupaten Bangli, Bali ini kembali selalu menjadi destinasi menarik bagi wisatawan domestik maupun internasional.
TRIBUN-BALI.COM, BALI - Nama Desa Penglipuran di Kabupaten Bangli, Bali ini kembali selalu menjadi destinasi menarik bagi wisatawan domestik maupun internasional.
Desa Penglipuran tak hanya dikenal sebagai desa wisata terbaik di Indonesia juga pernah menyabet penghargaan Kalpataru.
Tak hanya itu, pada 2016 Desa Penglipuran terpilih sebagai desa terbersih ke-3 dunia versi majalah internasional Boombastic dan pada 2017 mendapat penghargaan ISTA (Indonesia Sustainable Tourism Award) 2017 dengan peringkat terbaik untuk kategori pelestarian budaya.
Penghargaan terbaru, Penglipuran dan Pemuteran masuk dalam Sustainable Destinations Top 100 versi Green Destinations Foundation.
Dalam rangka menggemakan kembali desa wisata Bali ini, maka diadakan Penglipuran Village Festival (PVF) yang berlangsung setiap awal Desember di Desa Penglipuran, Bangli, Bali.
"Dalam program Bali Recovery, Kemenparekraf selain memberikan dukungan pada event PVF juga pada Festival Kintamani dalam upaya meningkatkan kualitas serta citra pariwisata di Kabupaten Bangli dalam upaya meningkatkan kunjungan wisatawan,” kata Tenaga Ahli Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bidang Pemasaran dan Kerja sama Pariwisata I Gde Pitana.
Hal disampaikan saat membuka PVF 2019 di Desa Wisata Penglipuran, Senin (9/12/2019).
Festival budaya PVF itu diselenggarakan oleh masyarakat bersama Pemerintah Kabupaten Bangli serta pengelola Desa Wisata Penglipuran dan telah memasuki tahun ke-7.
PVF diselenggarakan setiap akhir tahun dirangkaikan dengan penyambutan tahun baru.
Rangkaian kegiatan PVF 2019 antara lain pembukaan yang menampilkan Parade Pakaian Adat Bali Tempo Dulu, Barong Ngelawang, dan Parade Seni Budaya lainnya, serta aneka lomba.
Penyelenggaraan PVF terbukti mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke Desa Wisata Penglipuran pada 2018 sebanyak 10.500 wisatawan.
Sedangkan pada 2019 ditargetkan akan berkunjung 13.500 wisatawan terdiri dari 2.700 wisman dan 10.800 wisnus.
I Gde Pitana mengatakan, penyelenggaraan PVF yang sudah berlangsung secara rutin ini merupakan suatu wujud nyata komitmen daya tarik wisata di Desa Penglipuran untuk senantiasa melestarikan seni dan budaya Bali.
Selain itu PVF juga diharapkan menghidupkan pariwisata untuk menyejahterakan masyarakat lokal.
Ia menjelaskan, festival harus diartikan sebagai salah satu bentuk investasi untuk mengenalkan destinasi ke dunia internasional.