Sering Merasa Lelah karena Kurang Tidur? Ini yang Harus Dilakukan

Jika rasa lelah tersebut selalu muncul hingga memperburuk kegiatan Anda, bisa jadi itu akibat dari masalah kesehatan atau gangguan tidur Anda.

Kompas.com
Ilustrasi 

Oleh karena itu, ia menyarankan delapan jam dalam proses tidur, satu jam pertama agar seseorang merasakan ‘waktu bantal’ hingga tertidur pulas dalam tujuh jam berikutnya.

Namun, kelelahan juga dapat disebabkan oleh kesalahan dalam fisiologis tidur atau sering disebut inersia tidur.

Kondisi ini terjadi ketika Anda bangun secara tiba-tiba di tengah nyenyaknya tidur sehingga Anda akan sulit bangun di pagi hari jika alarm berdering.

Michael Grandner, direktur Program Penelitian Tidur & Kesehatan Universitas Arizona di Tucson melakukan penelitan yang mengungkapkan bahwa usia juga berhubungan dengan pola tidur yang dapat mempengaruhi rasa lelah.

Seiring bertambahnya usia, pola tidur Anda cenderung berubah.

Anda mungkin tidur atau bangun lebih awal secara bergantian.

Selain itu, menopause juga menyebabkan seseorang mengalami gangguan tidur.

Namun, kepuasan tidur tidak selalu menurun seiring bertambahnya usia. Penelitian oleh Grandner dan yang lainnya menemukan bahwa orang-orang di awal masa dewasa sering mengalami keluhan tentang tidur dan kelelahan.

"Jika kamu orang yang lebih tua dan kamu benar-benar tidak senang dengan tidurmu, itu sebenarnya masalah," Ujar Grandner.

Apa yang harus dilakukan? Oleh karena itu, jika kelelahan membuat sulit menjalani hari-hari Anda, para ahli menyarankan untuk mengunjungi klinik perawatan primer.

Anda akan dievaluasi penyebab umum kelelahan, termasuk depresi, autoimun penyakit, kadar vitamin dan masalah tiroid.

Namun, Watson berpendapat masih banyak dokter yang kurang terlatih dalam ilmu kedokteran tidur.

Grandner menambahkan, dokter perawatan primer juga tidak secara rutin menanyakan pasien tentang tidurnya.

Salah satu orang tua dari anak kecil, menceritakan bahwa dokternya menertawakannya ketika dia mengatakan bahwa dia lelah sepanjang waktu, seolah-olah itu sudah diberikan pada tahap hidupnya.

Langkah lain yang dapat ditempuh adalah mengunjungi spesialis tidur. Mereka akan mengevaluasinya dan melakukan screening untuk sleep apnea.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved