7 Kelakuan ‘Nakal’ Bule di Bali hingga Viral di Sosial Media Selama Tahun 2019

Beberapa orang bule malah melakukan aksi "nakal" yang tak lazim dilakukan saat berlibur.

Penulis: Meika Pestaria Tumanggor | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali/Rizal Fanany
Terdakwa Nicholas Carr WNA Australia saat akan menjalani sidang perdana kasus penganiayaan di Pengadilan Negeri Denpasar, Denpasar, Bali, Kamis (17/10/2019). Bule Viral Tendang Pengendara Motor Diadili, Terancam Penjara Dua Tahun 

Setelah pemanggilan tersebut, pengacara pelaku kemudian menyampaikan permohonan maaf kepada korban, warga, serta Polresta Denpasar atas aksi korban yang merupakan warga asing itu.

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Viral, Pelajar Bule Naik Motor CBR Ugal-Ugalan di Jalanan Denpasar Ingin Terkenal di Medsos

5. Bule Naik Motor Trail di Bibir Pantai Kuta

Viral di medsos akun Instagram Info Badung, bule mengendarai motor di sepanjang bibir Pantai Kuta.

Bendesa Adat Kuta I Wayan Wasista mengatakan saat kejadian sedang berlangsung upacara persembahyangan di Pantai Kuta.

Bule tersebut datang dari utara mengendarai motor trail di sepanjang Pantai Kuta.

Ia yang mengetahui bule mengendarai motor trail di dalam Pantai Kuta mengaku kaget dan langsung menanyakan kejadian tersebut pada satgas.

Ia juga meminta satgas agar mengawasi kejadian seperti ini sehingga tidak terulang ada yang mengendarai motor di dalam kawasan pantai.

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Viral Bule Naik Motor Trail di Bibir Pantai Kuta, Wasista Imbau Pengunjung Taati Peraturan!

6. 2 Bule Diduga Lecehkan Tempat Suci Umat Hindu

Terekam jelas dalam video yang viral, dua orang bule melakukan pelecehan di tempat suci umat Hindu.

Pelecehan tersebut terjadi di kawasan petirtan obyek wisata Monkey Forest, Desa Padangtegal, Kecamatan Ubud, yang dilakukan oleh dua orang wisatawan.

Pelecehan ini viral di media sosial, saat diunggah oleh akun resmi anggota DPD RI, I Gusti Ngurah Arya Wedakarna.

Sabina Dolezalova (berdiri) dan Jdenek Slova menghadiri mediasi di sekretariat objek wisata Monkey Forest Ubud, Senin (12/8/2019). Keduanya tidak diproses hukum.
Sabina Dolezalova (berdiri) dan Jdenek Slova menghadiri mediasi di sekretariat objek wisata Monkey Forest Ubud, Senin (12/8/2019). Keduanya tidak diproses hukum. (Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta)

Belakangan diketahui, kedua wisatawan tersebut telah minta maaf melalui akun @sabina_dolezalova_ifb, Minggu (11/8/2019).

Pelecehan yang dilakukan kedua turis macanegara ini, ialah seorang turis pria membasuh b*k*ng turis wanita, menggunakan air yang mengucur dari sebuah pelinggih yang disucikan umat Hindu.

Mereka juga terlihat tertawa terbahak-bahak, tanpa memiliki perasaan bersalah.

Berdasarkan informasi warga Desa Padangtegal, tempat suci Hindu yang dilecehkan tersebut diduga memang berada di kawasan Monkey Forest.

Namun ia memastikan, hal tersebut terjadi tanpa sepengetahuan petugas Monkey Forest.

Sebab lokasi tersebut relatif jauh dari jangkauan.

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Sepasang Bule Lecehkan Tempat Suci Umat Hindu, Pengelola Monkey Forest Ubud Siapkan Langkah Ini

7. Bule Usir Warga Bakar Ikan di Pantai Pemaron

Emosi Ketut Agus Suadnyana alias Jem Tatto (33), tersulut.

Ia tak habis pikir aktivitasnya membakar ikan di pinggir pantai Desa Pemaron justru dilarang oleh WNA asal Prancis bernama Roussel Gil Pascal Andre (51).

Warga asal Dusun Dauh Margi, Desa Pemaron, Kecamatan Buleleng ini mengatakan, ia bahkan sempat ditantang berkelahi dengan bule tersebut.

Kericuhan ini pun sempat viral di sosial media Facebook.

KONFLIK - Jem Tatto bersama aparat desa, polisi dan petugas Imigrasi mendatangi kediaman milik Roussel, Senin (2/9/2019). Saat petugas datang, Roussel tidak berada di rumah.
KONFLIK - Jem Tatto bersama aparat desa, polisi dan petugas Imigrasi mendatangi kediaman milik Roussel, Senin (2/9/2019). Saat petugas datang, Roussel tidak berada di rumah. (Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani)

Jem sapaannya menuturkan, Minggu (1/9/2019) sore sekira pukul 17.30 Wita, ia bersama dengan keluarganya hendak berekreasi sambil memanggang ikan di pinggir pantai Desa Pemaron atau lebih tepatnya di depan rumah milik Roussel.

Jem mengaku bila aktivitasnya seperti mengumpulkan ranting-ranting pohon untuk pembakaran sudah diawasi oleh Roussel dengan tatapan sinis.

Namun Jem berusaha untuk tidak menghiraukannya lantaran aktivitas rekreasinya dilakukan tepat di pinggir pantai yang merupakan fasilitas milik umum.

Puncaknya, Roussel tiba-tiba memanggil Jem dari balik pagar dan memberikan tong sampah berisikan dedaunan kering.

"Dia kira saya itu mau membakar sampah. Saya jamu dia dengan senyuman, saya tolak baik-baik," ujarnya.

"Saya bilang sorry saya tidak butuh sampah itu, saya hanya butuh kayu untuk bakar ikan. Terus dia tanya memangnya boleh bakar-bakar di sana? Ya saya jawab boleh, karena pantai ini kan fasilitas umum. Saya bakar ikan juga di areal pasir pantai, bukan di rumah bule itu," sambung Jem.

Setelah menyebut pantai itu adalah milik fasilitas umum, Roussel kata Jem, menantang hendak membakar sampah juga di depan rumah milik Jem.

Atas pernyataan bule tersebut, Jem pun naik darah.

"Saya emosi. Dia mengundang saya untuk berkelahi, dia sudah memasang kuda-kuda. Saya sudah emosi sekali. Saya ambil batu pakai jaga-jaga. Saya tanya apa maksudmu berbicara begitu. Sampai saya panggil orangtua saya, kepala desa dan warga sekitar," tuturnya.

"Orang lewat di depan rumahnya kadang dilarang. Padahal kan trotoar itu dibuat pemerintah untuk digunakan masyarakat jogging. Saya harap aparat terkait segera menindaklanjuti," sambung dia.

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Kronologi Bule Prancis Usir Warga Bakar Ikan di Pantai Pemaron, Emosi Jem Tersulut Tantangan Duel

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved