Antrean Membludak, Dinkes Bali Usulkan Layanan Operasi RSUP Sanglah Bisa 24 Jam
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dalam hal ini Dinas Kesehatan (Dinkes) mengusulkan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Rizki Laelani
Antrean Membludak, Dinkes Bali Usulkan Layanan Operasi RSUP Sanglah Bisa 24 Jam
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dalam hal ini Dinas Kesehatan (Dinkes) mengusulkan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah melaksanakan pelayanan operasi selama 24 jam.
Hal itu diusulkan karena Dinkes Bali melihat panjangnya antrean masyarakat untuk melakukan operasi di RSUP Sanglah.
“Saya dari dulu juga mengajak Sanglah bagaimana kalau layanan operasinya itu bisa saja 24 jam kan. Sehingga tidak cukup hanya sampai sore saja operasi selesai (atau) tutup,” kata Kepala Dinkes Provinsi Bali Ketut Suarjaya saat ditemui di Gedung DPRD Bali, Kamis (16/1/2020).
Menurut Suarjaya, jika seandainya RSUP Sanglah bisa melaksanakan pelayanan operasi selama 24 jam maka bisa mengurangi adanya jumlah antrean masyarakat yang melakukan operasi.
• Terungkap Penyebab Bupati Boven Digoel Tewas di Kamar Hotel, Wanita Panggilan Jadi Saksi
• Bupati Boven Digoel Tewas Usai Bermain, Wanita Ini Beri Kesaksian Rp 10 Juta hingga Rp 100 Juta
• Sempat Minum Wine, Kesaksian Wanita Panggilan Lihat Bupati Boven Digoel Jatuh Usai Bermain
• Bali United Tantang Melbourne Victory, Media Australia Soroti Taktik Teco dan Pelatih Bayangan
Menurut Suarjaya, RSUP Sanglah sebenarnya bisa melakukan hal tersebut karena memiliki dokter yang cukup banyak.
“Ini saya terus imbau kepada rumah sakit yang antreannya panjang, tolong dimaksimalkan peralatan yang ada (dan) SDM yang ada khususnya Sanglah,” tegas Suarjaya.
Dirinya mengatakan, kendala selama ini di Sanglah tidak bisa menjalankan pelayanan operasi 24 jam karena pada sore hari dokter melakukan praktek di tempat lain atau di swasta.
Suarjaya menjelaskan, pihaknya selama ini terus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan rumah sakit, terlebih pihaknya memiliki Badan Pengawas Rumah Sakit (BPRS).
“Jadi tentu sebagai institusi pembina dan pengawas di bidang kesehatan, kami sudah lakukan komunikasi dan mengajak rumah sakit atau faskes yang antreannya panjang coba maksimalkan sumber daya dan yang lainnya,” pintanya. (*)
VIDEO BERITA: 14 Blok Bangunan di Sekitar Bintang Supermarket Ludes Terbakar