Bangli Bangun Jalan Buntu Senilai Rp 3 Miliar Warga: Pembuatan Jalan Cepat, Empat Bulan Sudah Beres

Ruas jalan itu disebut-sebut menghubungkan Desa Mangani dengan wilayah Kabupaten Badung. Namun anehnya, jalan tersebut justru buntu.

Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury
I Komang Carles ketika mengecek jalan buntu di wilayah Desa Mengani, Selasa (14/1/2020) 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI  – Sebuah ruas jalan baru tampak membentang di wilayah Desa Mengani, Kintamani, Bangli, Bali.

Ruas jalan itu disebut-sebut menghubungkan Desa Mangani dengan wilayah Kabupaten Badung.

Namun anehnya, jalan tersebut justru buntu.

Pantauan tribun bali, ruas jalan tersebut buntu tepat di sebelah jurang, dengan penanda beberapa beton. Selain buntu, beberapa titik badan jalan di ruas jalan tersebut juga sudah nampak retak.

Beberapa bahkan telah ditumbui tanaman liar.

Warga sekitar bernama Nyoman Rata mengatakan ruas jalan itu selesai digarap pada tahun 2018 silam.

Ia juga mengatakan anggaran pembuatan ruas jalan sepanjang 900 meter itu mencapai miliaran.

Presiden Jokowi Mendorong Reformasi Lembaga Keuangan Nonbank

Naik 100 Persen, Harga Vanili di Jembrana Menyentuh Angka Rp 200 Ribu

“Anggarannya Rp 3 miliar sekian lah. Saat itu saya lihat ada plangnya. Pembuatan jalan ini juga cepat, empat bulan sudah beres,” ucapnya belum lama ini.

Nyoman Rata mengaku sudah sering menanyakan kelanjutan jalan tersebut pada pihak Dinas PUPR Perkim.

Oleh pihak dinas pihaknya hanya diminta menunggu.

Bupati Banyuwangi Kumpulkan Kepala Sekolah dan Guru, Samakan Persepsi Konsep Pendidikan

Mobil Putih Penabrak Ketut Pasek Masih Misterius, Korban Dibiarkan Bersimbah Darah di Jalanan

Pun demikian mengenai kerusakan jalan, pihaknya juga mengatakan sudah sempat melapor namun belum ada tanggapan hingga saat ini.

Hal yang sama juga dikatakan Perbekel Desa Mengani, Ketut Armawan. Ungkap dia, jalan tersebut digarap oleh Pemkab Bangli tahun 2018, dengan anggaran yang bersumber dari DAK pusat.

Sesuai rencana, jalan tersebut menghubungkan Desa Mengani, Kintamani dengan Desa Belok Sidan, Kecamatan Petang, Badung.

“Di Badung sudah ada badan jalan berupa rabat beton. Sedangkan jembatannya belum. Rencananya untuk pembangunan jembatan itu dari Pemkab Badung. Namun itu tetap koordinasi dua kepala daerah Bangli dan Badung,” katanya.

Putra Bali Ungkap Fakta Hasto Kristiyanto yang Disebut Kabur ke PTIK, Nggak Ada yang Mengejar

Antrean Membludak, Dinkes Bali Usulkan Layanan Operasi RSUP Sanglah Bisa 24 Jam

Armawan mengatakan ruas jalan tersebut merupakan jalan alternatif yang mempercepat akses masyarakat Mengani, menuju Pasar Belok dan Pasar Pelaga. Disamping juga jalur anak-anak menempuh pendidikan, meningat di wilayah Pelaga terdapat sekolah pertanian yang juga mendukung potensi Bangli.

“Jalan tersebut juga merupakan jalur alternatif paling cepat. Saat ini kalau kita mau ke Badung Utara, kita harus memutar lewat Desa Catur. Kurang lebih membutuhkan waktu 45 menit. Namun jika jalur alternative itu jadi, untuk akses dari Mengani ke Belok Sidan hanya sekitar 5 menit. Di samping juga menjadi akses utama bagi masyarakat Batukaang, Binyan, Belanga untuk menuju Denpasar,” ucapnya.

Sedangkan disinggung mengenai kondisi jalan yang telah retak-retak, Armawan mengaku sudah sempat memohon perbaikan saat ruas jalan tersebut masih dalam masa pemeliharaan.

Namun setahun masa pemeliharaan belum ada tanggapan.

Sementara itu, Wakil ketua DPRD Bangli, I Komang Carles menyayangkan adanya ruas jalan tersebut.

Ia menilai pembuatan jalan itu cenderung pemborosan. Ini mengingat warga yang bermukim di sekitarnya cenderung sedikit.

Carles tidak memungkiri penting adanya pengembangan.

Namun menurut dia, semestinya program pembuatan jalan lebih mengutamakan ruas-ruas jalan yang menjadi prioritas.

“Itu kan ada SK Bupati tahun 2013 dan 2017 tentang ruas jalan kabupaten, tuntaskan dulu itu. Ruas jalan ini kan pasti termasuk ruas jalan baru, semestinya bisa dikerjakan belakangan. Terlebih ini jalan buntu. Ini seolah kita sok kaya, karena Badung saja belum buat jalan, sedangkan kita yang di perbatasan sudah buat,” ujarnya.

Selain itu, yang juga menjadi prioritas adalah ruas jalan yang rusak akibat bencana.

Seperti ruas jalan Batur-Tandang-Yeh Mampeh.

Carles mengatakan ruas jalan tersebut rusak sejak tahun 2017 silam, dan hingga kini belum mendapat perbaikan.

“Saya anggarkan di perubahan (APBD) sudah, tapi tidak dilaksanakan. Sekarang tahun 2020 juga tidak mendapat anggaran perbaikan. Sedangkan ruas jalan tersebut saat ini mirip hutan lantaran putus."

"Padahal jalan yang putus tidak lebih dari 15 meter, dari total panjang jalan 2 kilometer. Itu sudah merupakan ruas jalan kabupaten dan merupakan akses pemukiman, serta pertanian,” ungkap pria yang juga anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Bangli ini.

Politisi asal Desa Batur itu menambahkan, pihak dia melalui pandangan umum fraksi Demokrat sejatinya sudah kerap meminta pihak dinas agar lebih memprioritaskan perbaikan jalan yang terdampak bencana.

Kendati demikain permintaan itu diakui tidak diindahkan oleh pihak OPD.

Disinggung mengenai tindak lanjut, Carles menyarankan agar Pemkab Bangli segera melakukan koordinasi dengan Pemkab Badung.

“Harus koordinasi secepatnya ke Bupati Badung untuk membuat akses penyambung. Sehingga jalan yang telah dibangun ini berfungsi. Nanti saat rapat-rapat kerja kami juga akan meminta klarifikasi dari pihak dinas,” ucapnya.

Sekdis PUPR Perkim Bangli, I Made Soma saat dikonfirmasi terpisah mengatakan bahwa jalan tersebut merupakan ruas jalan kabupaten sepanjang 1,8 kilometer.

Kegiatan itu dikerjakan pihaknya tahun 2017.

“Memang batas Banglinya sampai jurang itu, dan selanjutnya wilayah Belok Kabupaten Badung,” ujarnya.

Sesuai rencana, ruas jalan tersebut memang tembus ke wilayah Belok Sidan, Kabupaten Badung. Namun demikian dibutuhkan pembangunan jembatan.

Dalam hal ini Soma mengaku tidak tahu secara pasti apakah sudah ada koordinasi ihwal pembangunan jembatan itu.

Mengenai kondisi jalan yang sudah mengalami keretakan, Soma mengatakan pihaknya akan melakukan pengecekan.

“Karena pengerjaannya tahun 2017, sudah habis masa pemeliharaannya. Nanti akan kami cek dulu, dan kami perbaiki lewat anggaran rutin,” tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved