Berkenalan Dengan Endometriosis, Penyebab Wanita Susah Hamil
Berkenalan Dengan Endometriosis, Penyebab Wanita Susah Hamil, Penyakit Kronis Lapisan Fungsional yang Bersifat Sensitif Terhadap Hormon
TRIBUN-BALI.COM - Kehadiran buah hati merupakan hal yang paling ditunggu oleh semua pasangan yang telah menikah.
Ada pasangan yang telah menikah lama namun belum mendapatkan anak.
Berbagai kemungkinan bisa menyebabkan hal tersebut terjadi seperti endometriosis.
Endometriosis merupakan salah satu penyebab wanita susah hamil.
• Kongres PSSI dan RUPS PT LIB di Bali, Akan Dihadiri Seluruh Pemilik Klub Liga I Indonesia
• Dalam 2 Hari, Dua Jenazah Bayi Ditemukan di Denpasar, Hari Ini di Jalan Imam Bonjol
• Kamu Baru Punya Bisnis ? Ini 4 Tips Membangun Kepercayaan Dari Calon Pembeli
Dilansir Hello Sehat, endometriosis adalah kondisi di mana jaringan yang seharusnya melapisi dinding rahim (endometrium) tumbuh dan menumpuk di luar rahim.
Dalam keadaan normal, jaringan dinding rahim akan menebal ketika Anda akan mengalami ovulasi.
Hal ini terjadi sebagai upaya persiapan agar calon janin dapat menempel pada rahim jika terjadi pembuahan.
Bila tak ada pembuahan, endometrium yang telah menebal akan luruh dan keluar dari tubuh dalam bentuk darah.
Nah, saat itulah Anda mengalami haid.
Sementara jika Anda mengalami penyakit ini, jaringan dinding rahim yang tumbuh di luar rahim juga akan ikut meluruh saat Anda mengalami haid.
Namun, jaringan yang meluruh itu tidak keluar melalui vagina seperti pada jaringan normal yang terdapat di dalam rahim, sehingga sisa-sisa endometrium tersebut akan mengendap di sekitar organ reproduksi.
Salah satu gejala endometriosis yang sering dialami perempuan, tapi diabaikan adalah sakit nyeri berlebih di bagian perut dan punggung ketika sedang haid.
Menurut Sains, Endometriosis terjadi pada 10 persen perempuan pada usia reproduksi atau premenopause.
"Prevalensi endometriosis terjadi sekitar 10 persen pada perempuan usia reproduksi atau premenopause pada populasi dunia," ujar Dosen Poltekkes Kemenkes Palembang, Ocktariyana SST, M.Kes, dalam promosi gelar doktor bidang Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Selasa (17/12/2019).
Dari laporan yang diterima Okta, sepertiga usia remaja 10-21 tahun memiliki keluhan nyeri kronis di daerah perut dan panggul.