LPPM Unud Target Tanam 1.000 Bibit, Kembalikan Kejayaan Jeruk Keprok Tejakula
Kombinasi rasa manis dan asam serta warna kulit oranye cerah membuat jeruk keprok Tejakula menjadi primadona.
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Tanaman turi pun dapat meningkatkan keragaman hayati serangga yang bermanfaat baik bagi tanaman.
Selain itu, bunga, buah, dan daunnya dapat dikonsumsi sebagai sayuran.
“Turi juga disukai serangga, sehingga keragaman hayati serangga meningkat dan penyebaran penyakit yang dilakukan serangga kepada jeruk bisa kita hambat,” jelasnya.
Selain adanya tanaman turi, Prof. Suprapta mengaku optimis langkah ini akan berhasil setelah ditemukannya formula biostimulan yang mengandung bakteri Stenotrophomonas maltophilia.
Bakteri ini dinilai mampu membantu keseimbangan dan menginduksi ketahanan tanaman terhadap patogen.
Tidak sekadar menanam, LPPM Unud turut melakukan monitoring dan melibatkan mahasiswa untuk mempelajari kesuburan tanah, keanekaragaman hayati serangga dan penelitian lainnya.
“Kita akan melakukan monitoring, kegiatan ilmiah untuk mahasiswa seperti keragaman hayati serangga, kesuburan tanahnya, membandingkan jeruk yang ditanam tanpa turi untuk melihat kemungkinan penyakit yang timbul,” tambah Prof. Suprapta.
Sementara itu, Kelian Banjar Dinas Dukuh Desa Sembiran Nengah Ardana berharap uji coba akan berhasil dan dapat mengembalikan kejayaan jeruk keprok Tejakula di Desa Sembiran serta untuk kesejahteraan petani.
“Masalahnya curah hujan yang kurang dan penyakit CVPD ini. Ditanam 1 atau 2 tahun sudah mati. Ditanam 2 hingga 3 kali juga sudah kuning kena penyakit,” kisahnya.
Upaya budidaya jeruk keprok Tejakula oleh tim peneliti LPPM Unud juga disambut baik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali.
Kepala Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Holtikultura Bali Nyoman Suastika berjanji senantiasa mengawal tumbuh kembang jeruk keprok khas Tejakula ini.
“Kita akan sinergikan dan mengawal kondisi tanaman, identifikasi, lihat perkembangannya, amati, dan kalau pun ada serangan hama penyakit, akan kita kawal dengan penyediaan sarana prasarana yang ada,” tegas Suastika. (*)