Kronologi Turis Tiongkok Nekad Swafoto & Tewas di Devil Tears Nusa Lembongan Klungkung, Abaikan Ini

Objek wisata Devil Tears di Desa Lembongan, Kabupaten Klungkung, Bali kembali menelan korban jiwa, Selasa (21/1).

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ady Sucipto
dok istimewa
Proses evakuasi terhadap Wisatawan asal Tiongkok, Xu Xinyue (22) meninggal dunia setelah dihantam ombak dan terjatuh dari tebing setinggi sekitar 5 meter. 

Korban terjatuh dan tenggelam digulung ombak Samudera Hindia.

Suami korban panik dan memanggil  rekan-rekannya  untuk minta pertolongan.

"Evakuasi dilakukan boat Ocean Seven yang melintas di TKP, bersama boat Polair Polres Klungkung," jelas Ardana.  Jenazah korban dibawa ke Puskesmas Nusa Penida II dan selanjutnya ke RSUP Sanglah Denpasar.

Cipratan ombak

Daya tarik  Devil Tears di Lembongan adalah cipratan ombak (waterblow) dari ganasnya gelombang Samudera Hindia.

Wisatawan  menantikan momen itu saat swafoto. Kecelakaam terjadi karena wisatawan abai dengan keselamatannya.

Kecelakaan yang menimpa  Xu Xinyue  merupakan kejadian pertama tahun 2020.

Pada tahun 2019, terjadi 4 kecelakaan di Devil Tears. Tiga orang wisatawan meninggal dunia.

Renteran kecelakaan ini, membuat Devil Tears Lembongan menjadi sorotan publik. 

Asita Bali sempat mewacanakan menghapus sementara destinasi Devil Tears dari paket wisata yang ditawarkan ke pasar Tiongkok.

Demikian pula HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia) sempat  berencana melakukan moratorium terhadap Devil Tears.

"Dalam rentetan kasus kecelakaan di Nusa Penida, tidak serta merta menyalahkan destinasinya.

Tapi wisatawan yang abaikan keselamatannya dan tour guide yang seharusnya bertanggung jawab mengawasi wisatawannya," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung, Nengah Sukasta.

Ketua HPI Bali  I Nyoman Nuarta menyayangkan terulangnya musibah yang menelan korban wisatawan di Devil Tears.

''Walaupun sudah ada pagar, tapi harus dibarengi pengawasan yang ketat dan berkesinambungan.

Harus tegas juga ke wisatawan,'' katanya.

Nuarta mengkhawatirkan citra pariwisata di sana semakin tercoreng.

''Sejak dulu saya paling keras soal ini. Harus segera benahi infrastruktur dan pengawasan harus diperketat. Teman-teman guide  gitu, harus sadar juga,'' harapnya. (mit/azm)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved