Koster Pastikan Tidak Ada Tol Jawa-Bali, Sebut yang Disiapkan Kini adalah Tol Denpasar-Gilimanuk
Gubernur Bali Wayan Koster memastikan tidak akan ada pembangunan jalan tol atau jembatan yang menghubungkan Pulau Bali dengan Jawa.
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Ady Sucipto
Sudah dua kali presentasi dan akan presentasi sekali lagi.
Pembangunan LRT dari Kuta Menuju Sanur, lalu menuju Mengwi hingga ke Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Pembangunan LRT akan terintegrasi di bawah tanah. Selain itu, pembangunan jalur kereta api di utara dan selatan melingkari Pulau Bali.
Kereta api lingkar Bali itu bisa dibangun di atas atau di bawah tanah.
“Itu yang akan kita bangun. Kita mau saingi Singapura,” tegasnya
Mendekati Kenyataan
Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bali, Kadek Diana mengaku baru pertama kali bertemu seluruh stake holder terkait pembangunan LRT dari Bandara I Gusti Ngurah Rai ke Kuta yaitu Dinas Perhubungan Provinsi Bali, PT. Angkasa Pura I dan PT Nindya Karya (Persero)
Dari pemaparan stake holder, kata dia, rencana ini mendekati kenyataan.
Sudah ada penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dengan pihak investor dari Korea Selatan.
“Tinggal sekarang Nindya Karya sebagai konsultannya menyiapkan studi kelayakan dalam kurun waktu 6 bulan, kira-kira bulan Juni itu selesai,” kata Diana seusai rapat di Kantor DPRD Bali, Senin (27/1).
Menurut dia, kalau studi kelayakan dapat diterima PT Angkasa Pura I sebagai inisiator berarti konstruksinya bisa dimulai.
Kalau tidak ada kesepakatan maka harus evaluasi.
Diana menjelaskan proyek LRT merupakan rencana dari PT Angkasa Pura I guna mengurai kemacetan dari Kuta menuju Bandara Ngurah Rai.
Dari pemaparan yang disampaikan, Diana melihat cara mengurainya adalah tidak seluruh taksi atau mobil yang mengangkut wisatawan check in di bandara.
Pihak bandara menyiapkan titik check in di tempat lain, seperti Terminal Jineng sehingga bisa mengurai kemacetan dan kepadatan penumpang.