Diduga Ikut Aliran Tertentu, Warga di Bangli Pasang Kloset di Palinggih Padmasari  

Warga Kabupaten Bangli, Bali dikejutkan dengan ditemukannya sebuah bangunan Palinggih Padmasari yang disandingkan dengan kloset jongkok di rumah warga

Dok warga Bangli
Sebuah kloset dan bak air dipasang di areal palinggih di sebuah rumah warga di Kabupaten Bangli, Jumat (31/1/2020) 

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Sukra mengatakan guru aliran tersebut berasal dari Karangasem.

Pemasangan kloset jongkok berdasarkan pawisik.

Kloset dianggap sumber dari kehidupan, amerta, dan rejeki,

5 Fakta Palinggih Padmasari Bersanding Kloset di Bangli, Alasan Dapat Pawisik

BMKG Ingatkan Potensi Banjir di Indonesia Memasuki Februari 2020, Termasuk Bali

Tim Pakem Bangli kemudian menyarankan kloset itu dibongkar lantaran tidak sesuai dengan etika agama. Atau diganti dengan barang lain yang tidak menimbulkan ketersinggungan.

“Berdasarkan laporan dari kepolisian, kloset itu sudah dibongkar dan diganti dengan payuk (periuk). Artinya jika menggunakan payuk bukan merupakan barang yang kotor,” katanya.

Mantan Kadisdikpora era Bupati Nengah Arnawa itu menambahkan di Kabupaten Bangli terdapat dua tempat yang memasang kloset di sebelah palinggih.

Yakni di Kelurahan Kawan, Bangli, serta di Desa Bantang, Kintamani. Bisa juga ada di wilayah lain namun belum terpantau.

“Sementara kita bekerja dengan pendekatan personal, artinya kita berbicara dari sisi etika. Karena etikanya dan estetikanya itu (pemasangan kloset) sudah melanggar, menyinggung perasaan."

"Ada palinggih (disandingkan) dengan kloset kan perasaan sudah tidak enak. Walaupun secara filosofi penjelasan yang bersangkutan, itu (pemasangan kloset) merupakan sesuatu yang luar biasa. Karena dianggap di sana sumber dari kehidupan, amerta, rejeki,” ungkapnya.

Namun karena penjelasan secara filosofis dirasa memicu perdebatan, Sukra menilai masih perlu pembinaan lebih lanjut.

Di sisi lain, tim Pakem masih melakukan penelusuran lebih lanjut mengenai sebaran aliran itu di wilayah Kabupaten Bangli.

“Setelah semua (penganut aliran) wilayah di Bangli ini ditemukan dan didata orangnya, barulah nanti dilakukan pembinaan lebih lanjut secara bersama-sama."

"Tahapan pembinaan juga nantinya agar tidak menimbulkan ketersinggungan, paksaan, maupun ketakutan. Kami ingin agar mereka juga merasa dihargai keyakinannya. Namun kita perlu luruskan agar keyakinan itu tidak menimbulkan masalah,” tandasnya. (*)

Langganan berita pilihan tribun-bali.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/TribunBaliTerkini

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved