CPNS 2019
Pelaksanaan SKD CPNS Pemprov Bali Berakhir, 1.044 Peserta Tak Hadir, 86 Persen Lolos Passing Grade
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali sudah merampungkan pelaksanaan Tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dalam penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPN
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Lalu apakah setiap yang lolos passing grade bisa mengikuti Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Dewa Indra menegaskan, persyaratan untuk mengikuti SKB memang harus lulus passing grade.
Akan tetapi hal itu tidak cukup, karena yang boleh mengikuti SKB adalah tiga kali jumlah formasi yang disediakan.
Jumlah formasi yang dimiliki oleh Pemprov Bali dalam penerimaan CPNS kali ini sebanyak 676, sehingga yang boleh mengikuti SKB yaitu sebanyak 2.028 orang.
"Jadi yang lolos SKD ini kan jumlahnya banyak, nanti akan di-ranking lagi," tuturnya. "Nah ini yang perlu saya informasikan ke peserta, meskipun lolos passing grade tidak secara otomatis bisa mengikuti SKB," imbuhnya.
Dijelaskan olehnya, bahwa proses pemeringkatan untuk SKB ini bukan dilakukan oleh panitia di Pemprov Bali, melainkan oleh Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) di Badan Kepegawaian Nasional (BKN).
Ranking ini, kata Dewa Indra, nantinya sangat terbuka dan boleh dilihat oleh siapapun.
"Yang merasa ranking-nya tinggi tetapi ditaruh dibawah silakan complain, karena ini terbuka semua, bisa dilihat di komputer langsung," kata dia. Hasil pemeringkatan ini nantinya akan diumumkan pada 22 Maret dan tes SKB akan dilaksanakan pada 30 Maret 2020.
Dirinya mengimbau kepada masyarakat, khususnya para pelamar dan orang tua untuk tidak mempercayai siapapun yang bisa menolong untuk bisa lolos dalam CPNS ini.
Biasanya, ada saja orang yang mengaku dekat dengan pimpinan atau pejabat di lingkungan pemerintah.
"Jangan juga percaya bahwa menggunakan uang bisa menolong.
Sama sekali tidak bisa. Karena yang bisa menolong hanya diri sendiri," tegas eks Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali itu.
Jika nanti pihaknya masih menemukan adanya peserta atau orang tua yang terkena tipu akibat iming-iming bisa meloloskan ini maka dia dirinya menganggap orang tersebut tidak mendapatkan informasi dengan baik. (*)