Waspada Virus Corona di Bali
Cegah Penularan Virus Corona, Turis China ke Bali Nol, Kunjungan Wisman Bisa Turun Hingga 15 Persen
Sejak merebak virus corona, mulai saat ini dipastikan kunjungan wisatawan China ke Bali dipastikan tidak ada alias nol
Penulis: Wema Satya Dinata | Editor: Irma Budiarti
Disisi lain, pihaknya menyayangkan padahal puncak kunjungan wisatawan China ke Bali sebenarnya saat Imlek, namun justru terjadi musibah wabah penyakit virus corona.
• Cegah Masuknya Virus Corona ke Indonesia, Dirjen Hubud Pastikan Penanganan Pesawat Kargo dari China
• Kunjungan Turis China Anjlok Sejak Wabah Virus Corona, Warga Lembongan Diminta Budi Daya Rumput Laut
Turis dari China ini, ungkap dia, memiliki potensi terbesar di dunia karena jumlahnya yang mencapai 800 juta orang.
Sementara, mereka baru bisa datang lagi ke Bali kalau kondisinya sudah aman.
Pun kalau nanti mereka datang lagi ke Bali, harus memakai visa karena terjadi banyak penolakan terhadap wisatawan China di beberapa negara.
Bahkan sudah diputuskan oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi tidak ada lagi visa on arrival untuk turis China.
Maka kondisi ini menjadi momentum yang baik untuk membenahi pariwisata Bali agar lebih berkualitas.
Menurut Kuhn, perlu lebih dikembangkan wisata MICE di Bali.
Jenis pariwisata MICE ini sebenarnya sudah dilaksanakan sejak dulu, tetapi Bali masih kalah dengan Singapura, walaupun dari sisi harga Singapura lebih mahal.
“MICE itu paling baik kualitas turisnya, makan dan minum tiga kali, tidur di hotel,” kata owner beberapa perusahaan yang bergerak di bidang garmen, properti, hotel, vila dan cargo ini.
(*)