Konjen China Klaim Angka Kematian Virus Corona di China Menurun 2,1 Persen
Konjen China Klaim Angka Kematian Virus Corona di China Menurun 2,1 Persen
Penulis: eurazmy | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan status darurat global virus corona yang kini menjadi wabah di China.
Sejumlah persiapan antisipasi pencegahan dilakukan berbagai negara, termasuk Indonesia di Bali sebagai destinasi wisata favorit turis asal China.
Pemerintah China melalui Konsulat Jenderal di berbagai dunia juga secara intensif terus berkoordinasi dalam mencegah agar penyebaran virus ini tidak meluas.
Informasi terbaru dari Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Denpasar, Bali, pembatalan penyeberangan domestik tujuan China - Denpasar akan ditutup per tanggal 5 Februari 2020.
• Mengantuk Saat Berkendara, Wiratama Tabrak Pohon Perindang di Klungkung
• Cerita Wanita 73 Tahun yang Didiagnosis Virus Corona Syok dan Tak Bisa Bernapas
• Dampak Virus Corona, Banyuwangi Tunda Direct Flight ke China
Sementara, diperkirakan masih ada sekitar 5000 jiwa wisatawan China yang berada di Bali.
Kendati begitu, Kepala Konsulat Jenderal Tiongkok di Denpasar, Bali Guo Haodong menyatakan bahwa angka tingkat kematian pasien terjangkit virus di China sudah mulai menurun.
Hal ini dikatakan Haodong saat menggelar konferensi pers bersama awak media di Kantor Konsulat Jenderal, Jalan Tukad Badung 8x, Renon, Denpasar, Bali, Selasa (4/2/2020).
Dari data yang dihimpun, angka kematian di China akibat virus corona sudah menurun di angka 2,1 persen per tanggal 2 Februari.
Sebelumnya, per tanggal 26 Januari 2020 tingkat kematian mencapai 2,6 persen.
''Tentunya hal ini cukup menenangkan bagi kita semua,'' katanya lega.
Ia mengimbau agar masyarakat Indonesia tidak panik terhadap wabah ini karena Pemerintah China dipercaya sudah punya cara mengendalikan virus ini agar tidak mewabah hingga ke Indonesia.
Lagipula, kata dia, tingkat kematian akibat virus Corona jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan kasus penyakit kanker misalnya.
''Jumlah pasien yang terkonfirmasi terjangkit di China ada sebanyak 2.486 jiwa. Kalau di luar Tiongkok hanya ada terjangkit 154 pasien dengan kematian 1 jiwa saja,'' katanya.
Informasi yang dihimpin, saat ini pakar medis di China diketahui sudah berhasil mengidentifikasi virus 2019-nCoV ini.
Pakar kesehatan dunia sedang dalam tahap pengembangan membuat vaksin.